Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Tidak Ada Makan Siang yang Gratis

2 November 2023   16:15 Diperbarui: 2 November 2023   16:20 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:https://setkab.go.id/ 

No Free Lunch! alias "Tidak ada makan siang yang gratis", adalah istilah yang sudah dikenal di Amerika Serikat dari sejak lama. Konon ungkapan itu muncul di tahun 1872.

Istilah tersebut mengacu pada tradisi di bar-bar Crescent City (New Orleans) Amerika Serikat yang menawarkan makanan "gratis" kepada tiap konsumen yang memesan minimal satu minuman.

Makanan "gratis" itu mulai dari sandwich sampai makanan lengkap. Syarat untuk mendapatkannya ya itu tadi, memesan alias membeli minimal satu minuman.

Bagaimana kalau pelanggan tidak membeli minuman, tapi hanya mengambil makanan nya saja (yang "gratis")? Konon pemilik bar sengaja membuat makanannya tinggi garam, sehingga membuat pelanggan mau tidak mau membeli minuman (karena keasinan).

Jadi makanan "gratis" yang ditawarkan oleh bar-bar itu sesungguhnya tidak gratis. Biaya makanan ditanggung dari biaya pembelian minuman.

Istilah "Tidak ada makan siang yang gratis" kemudian digunakan dalam banyak hal dan konteks berbeda sebagai idiom untuk menyatakan atau menegaskan bahwa segala sesuatu itu ada "harga"nya. Dalam peribahasa kita istilah "tidak ada makan siang yang gratis" mungkin semakna dengan peribahasa "Ada udang di balik batu".  

Istilah "Tidak ada makan siang yang gratis" pun digunakan dalam konteks politik. Ketika seorang calon anggota legislatif memberikan bantuan sembako atau barang lainnya kepada warga masyarakat misalnya, mungkin itu tidak benar-benar gratis. Dia mengharapkan timbal balik berupa suara pemilih ketika pemungutan suara.

Kalau pun si calon anggota legislatif tidak mendapatkan suara langsung dari warga setempat, tapi paling tidak dia telah mendapatkan citra yang baik. Hal itu mungkin akan menarik simpati dan dukungan dari warga masyarakat lainnya, sehingga mereka memberikan suara kepada si calon anggota legislatif ketika pemungutan suara.

Beberapa hari yang lalu, tepatnya Senin (30/10) Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengundang tiga capres (calon presiden), yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto ke Istana. Ketiganya dijamu makan siang.

Banyak interpretasi beragam terkait pertemuan presiden dengan ketiga capres itu. Banyak pihak menilai presiden mengundang ketiga capres itu karena ada maksud dan tujuan tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun