No Free Lunch! alias "Tidak ada makan siang yang gratis", adalah istilah yang sudah dikenal di Amerika Serikat dari sejak lama. Konon ungkapan itu muncul di tahun 1872.
Istilah tersebut mengacu pada tradisi di bar-bar Crescent City (New Orleans) Amerika Serikat yang menawarkan makanan "gratis" kepada tiap konsumen yang memesan minimal satu minuman.
Makanan "gratis" itu mulai dari sandwich sampai makanan lengkap. Syarat untuk mendapatkannya ya itu tadi, memesan alias membeli minimal satu minuman.
Bagaimana kalau pelanggan tidak membeli minuman, tapi hanya mengambil makanan nya saja (yang "gratis")? Konon pemilik bar sengaja membuat makanannya tinggi garam, sehingga membuat pelanggan mau tidak mau membeli minuman (karena keasinan).
Jadi makanan "gratis" yang ditawarkan oleh bar-bar itu sesungguhnya tidak gratis. Biaya makanan ditanggung dari biaya pembelian minuman.
Istilah "Tidak ada makan siang yang gratis" kemudian digunakan dalam banyak hal dan konteks berbeda sebagai idiom untuk menyatakan atau menegaskan bahwa segala sesuatu itu ada "harga"nya. Dalam peribahasa kita istilah "tidak ada makan siang yang gratis" mungkin semakna dengan peribahasa "Ada udang di balik batu". Â
Istilah "Tidak ada makan siang yang gratis" pun digunakan dalam konteks politik. Ketika seorang calon anggota legislatif memberikan bantuan sembako atau barang lainnya kepada warga masyarakat misalnya, mungkin itu tidak benar-benar gratis. Dia mengharapkan timbal balik berupa suara pemilih ketika pemungutan suara.
Kalau pun si calon anggota legislatif tidak mendapatkan suara langsung dari warga setempat, tapi paling tidak dia telah mendapatkan citra yang baik. Hal itu mungkin akan menarik simpati dan dukungan dari warga masyarakat lainnya, sehingga mereka memberikan suara kepada si calon anggota legislatif ketika pemungutan suara.
Beberapa hari yang lalu, tepatnya Senin (30/10) Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengundang tiga capres (calon presiden), yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto ke Istana. Ketiganya dijamu makan siang.
Banyak interpretasi beragam terkait pertemuan presiden dengan ketiga capres itu. Banyak pihak menilai presiden mengundang ketiga capres itu karena ada maksud dan tujuan tertentu.