Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pasangan Prabowo-Gibran Auto Menang di Pilpres 2024?

27 Oktober 2023   16:11 Diperbarui: 27 Oktober 2023   16:13 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di antara dua pasangan capres-cawapres lainnya, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka didukung dan diusung oleh lebih banyak partai politik. Tidak salah jika pasangan Prabowo-Gibran yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju disebut dengan "koalisi gemuk".

Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar hanya didukung dan diusung oleh tiga partai politik parlemen dan dua partai politik non parlemen. Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar didukung oleh Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar juga didukung oleh Partai Ummat dan Partai Masyumi (tidak lolos peserta Pemilu 2024).

Jika dijumlahkan suara partai politik yang mendukung dan mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebesar 26,95 persen. Rinciannya Partai Nasdem 9,05 persen, PKS 8,21 persen, dan PKB 9,69 persen.

Kemudian pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD hanya didukung dan diusung oleh dua partai politik parlemen dan dua partai politik non parlemen. Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD didukung dan diusung oleh PDI Perjuangan (PDI-P) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) plus Partai Hanura dan Partai Perindo.

Jika dijumlahkan suara partai politik yang mendukung dan mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebesar 28,06 persen. Rinciannya PDI-P 19,33 persen, PPP 4,52 persen, Partai Hanura 1,54 persen, dan Perindo 2,67 persen.

Sementara itu pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka didukung dan diusung oleh empat partai politik parlemen dan lima partai politik non parlemen. Pasangan Prabowo-Gibran didukung dan diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Partai Gerindra), Partai Golongan Karya (Partai Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat.

Pasangan Prabowo-Gibran juga didukung oleh Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Garda Republik Indonesia (Partai Garuda), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Gelombang Rakyat (Partai Gelora), dan Partai Prima (tidak lolos peserta Pemilu 2024).

Jika dijumlahkan suara partai politik yang mendukung dan mengusung pasangan Prabowo-Gibran sebesar 42,22 persen. Rinciannya Partai Gerindra 12,57 persen, Partai Golkar 12,31 persen, PAN 6,84 persen, Partai Demokrat 7,77 persen, PBB 0,79 persen, Partai Garuda 0,05 persen, dan PSI 1,89 persen.

Mari kita bandingkan. Suara partai politik yang mendukung dan mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebesar 26,95 persen. Suara partai politik yang mendukung dan mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebesar 28,05 persen. Sedangkan suara partai politik yang mendukung dan mengusung pasangan Prabowo-Gibran sebesar 42,22 persen.  

Terlihat jelas suara partai politik yang mendukung dan mengusung pasangan Prabowo-Gibran paling besar. Apakah dengan demikian pasangan Prabowo-Gibran akan auto menang di Pilpres bulan Pebruari 2024 nanti?

Belum tentu. Sebab suara pemilih yang diperoleh partai politik di Pemilu 2024 nanti belum tentu sama dengan perolehan suara pemilih seperti di Pemilu 2019 lalu.

Partai Golkar misalnya. Partai berlambang pohon beringin itu mendapatkan suara pemilih sebesar 12,31 persen di Pemilu 2019 lalu. Di Pemilu 2024 nanti belum tentu Partai Golkar mendapat suara sebanyak itu. Mungkin lebih banyak atau bisa jadi lebih sedikit. Begitu pula partai politik lainnya.

Alasan selanjutnya pasangan Prabowo-Gibran belum tentu auto menang di Pilpres 2024 nanti sebab pemilih yang memilih sebuah partai politik belum tentu akan memilih pula pasangan capres-cawapres yang didukung dan diusung oleh partai politik tersebut.

Bisa jadi pemilih sebuah partai politik memilih Partai A misalnya. Akan tetapi  dalam hal pasangan capres-cawapres mungkin saja si pemilih malah memilih pasangan capres-cawapres yang didukung dan diusung oleh partai politik B atau C.

Terakhir, alasan selanjutnya pasangan Prabowo-Gibran belum tentu auto menang di Pilpres 2024 nanti adalah karena suara pemilih itu sangat dinamis. Kendati di Pilpres 2019 lalu Prabowo menang di Jawa Barat misalnya, tapi di Pilpres 2024 nanti belum tentu menang lagi di Jawa Barat.

#Gibran Maju Cawapres

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun