Belum tentu. Sebab suara pemilih yang diperoleh partai politik di Pemilu 2024 nanti belum tentu sama dengan perolehan suara pemilih seperti di Pemilu 2019 lalu.
Partai Golkar misalnya. Partai berlambang pohon beringin itu mendapatkan suara pemilih sebesar 12,31 persen di Pemilu 2019 lalu. Di Pemilu 2024 nanti belum tentu Partai Golkar mendapat suara sebanyak itu. Mungkin lebih banyak atau bisa jadi lebih sedikit. Begitu pula partai politik lainnya.
Alasan selanjutnya pasangan Prabowo-Gibran belum tentu auto menang di Pilpres 2024 nanti sebab pemilih yang memilih sebuah partai politik belum tentu akan memilih pula pasangan capres-cawapres yang didukung dan diusung oleh partai politik tersebut.
Bisa jadi pemilih sebuah partai politik memilih Partai A misalnya. Akan tetapi  dalam hal pasangan capres-cawapres mungkin saja si pemilih malah memilih pasangan capres-cawapres yang didukung dan diusung oleh partai politik B atau C.
Terakhir, alasan selanjutnya pasangan Prabowo-Gibran belum tentu auto menang di Pilpres 2024 nanti adalah karena suara pemilih itu sangat dinamis. Kendati di Pilpres 2019 lalu Prabowo menang di Jawa Barat misalnya, tapi di Pilpres 2024 nanti belum tentu menang lagi di Jawa Barat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H