Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencari Nafkah dengan Meminta Belas Kasihan, Sah kah?

2 Oktober 2023   19:09 Diperbarui: 2 Oktober 2023   19:16 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang peminta-minta (Sumber: Gambar oleh Dean Moriarty dari Pixabay)

Laki-laki itu kemudian melanjutkan bahwa dirinya bermaksud minta bantuan. Barangkali saya bisa membantu sekedar memberi uang untuk ongkos dan untuk makan.

Mendengar apa yang disampaikan laki-laki itu saya pura-pura acuh. Tapi hati saya sesungguhnya sibuk berbicara. Diam-diam saya merasa iba dan kasihan.

Hati saya berkata mungkin saja apa yang dikatakan laki-laki itu bohong. Tapi bagaimana jika benar?

Jika apa yang dikatakan laki-laki itu benar sementara saya dalam keadaan mampu untuk membantu tapi saya tidak membantu, maka tentu saya berdosa. Apalagi jika laki-laki itu dan cucunya mati kelaparan, tentu saya akan sangat berdosa.

Oleh karenanya saya memilih untuk berbaik sangka saja (husnu dzan). Saya lantas tak pikir panjang lagi, langsung mengambil uang dari dalam saku celana. Selanjutnya uang itu saya berikan kepada laki-laki setengah baya itu. Uang itu tidak besar, tapi saya rasa cukup untuk sekedar ongkos dan makan.

Tentu saja laki-laki itu sangat senang. Ia kemudian berterima kasih dan mendo'akan saya. Ia bilang hanya bisa berteriama kasih dan mendo'akan, tapi tidak bisa membalas. Hanya Tuhan yang akan membalas kebaikan saya, begitu katanya.

Tak lama kemudian ia ngeloyor pergi, entah ke mana. Sementara saya pergi ke tempat wudhu untuk mengambil air wudhu dan kemudian melaksanakan shalat dhuhur di mushola toko pusat oleh-oleh.

Setelah melaksanakan shalat dhuhur, saya tidak langsung masuk ke dalam mobil. Sebab teman yang lain juga masih duduk-duduk sambil menikmati bakso.

Saya bukannya tak suka bakso, tapi kebetulan saat itu tidak sedang berselera makan bakso. Saya lebih tertarik untuk menikmati se-mangkok Soto Bandung yang berada tak jauh dari tempat bakso.

Saya pun kemudian masuk ke tempat Soto Bandung dan memesan satu porsi lengkap dengan minumannya, es jeruk.

Ketika sedang menikmati Soto Bandung, tak sengaja pandangan saya melihat ke halaman. Sepintas terlihat laki-laki setengah baya dan anak kecil tadi masuk ke halaman toko pusat oleh-oleh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun