Menghadapi musim kompetisi 2023-2024, Chelsea melakukan perombakan skuad secara besar-besaran. Hal itu tidak terlepas dari performa minor Chelsea di musim kompetisi 2022-2023 lalu.
Kendati musim lalu Chelsea sempat melakukan pergantian pelatih sampai tiga kali, namun performa Chelsea tak juga kunjung membaik. Bahkan Chelsea nyaris terdegradasi ke divisi Championship.
Menghadapi musim kompetisi 2023-2024, sebelum melakukan perombakan pemain, Chelsea terlebih dahulu melakukan pergantian pelatih. Mauricio Pochettino direkrut untuk menggantikan pelatih caretaker Chelsea, yakni sang legenda Frank Lampard. Lampard dianggap gagal membawa Chelsea "terbang tinggi".
Ada banyak pemain yang terkena program "cuci gudang" Chelsea. Mereka dijual ke klub lain, baik sesama klub Inggris lagi atau klub di luar Inggris.
Sebagian pemain yang dijual Chelsea itu memang ada yang performanya kurang bagus. Tapi tidak semua. Sebagian pemain yang dijual Chelsea ada juga yang performanya lumayan bagus.
Beberapa pemain yang djual Chelsea antara lain Mason Mount (ke Manchester United), Cesar Azpilicueta (ke Atletico Madrid), Kai Havertz (ke Arsenal), Kalidou Koulibaly (ke Al-Hilal), Edouard Mendy (ke Al-Ahli), N'Golo Kante (Al-Ittihad), Ruben Loftus-Cheek (ke AC Milan), Christian Pulisic (ke AC Milan), Pierre Emerick-Aubameyang (ke Marseille), dan lain-lain.
Salah satu lini Chelsea yang lemah adalah lini depan. Kendati masih ada Raheem Sterling dan kembalinya Romelu Lukaku dari Inter Milan, lini depan Chelsea masih tetap mengkhawatirkan. Chelsea butuh striker yang tajam.
Oleh karena itu Chelsea kemudian merekrut dua pemain yang berposisi sebagai striker. Dua pemain yang dimaksud adalah pemain Prancis asal Christoper Nkunku (dari RB Leipzig) dan pemain asal Senegal Nicolas Jackson (dari Villareal).
Masuknya dua striker anyar tersebut cukup memberi harapan bagi Chelsea. Dari hasil beberapa kali pertandingan pra musim, lini depan Chelsea cukup menjanjikan.
Dalam laga pra musim pertama melawan Wrexham (20/07), Chelsea menang besar 5-0. Dalam laga itu Nkunku menyumbang satu gol.
Kemudian dalam laga pra musim kedua menghadapi Brighton and Hove Albion (23/07), Chelsea menang 4-3. Dalam laga itu Nkunku dan Jackson masing-masing menyumbang satu gol.
Selanjutnya dalam laga pra musim ketiga melawan Newcastle United (27/07), memang Chelsea hanya bermain imbang 1-1. Tapi dalam laga itu Chelsea unggul cepat terlebih dahulu di menit ke-12 berkat gol Jackson.
Terakhir dalam laga pra musim keempat menghadapi Fulham (31/07), Chelsea menang 2-0. Dalam laga itu Nkunku menyumbang satu gol.
Dari empat laga pra musim Chelsea tersebut, Nkunku tercatat memberikan kontribusi tiga gol. Sementara Jackson memberikan kontribusi dua gol.
Nkunku dan Jackson memang tidak mencetak gol dalam setiap laga pra musim Chelsea. Namun paling tidak keduanya telah mampu memberikan kontribusi gol. Padahal striker Chelsea lain yang sudah ada di Chelsea sebelumnya yakni Raheem Sterling belum memberikan satu gol pun.
Nkunku dan Jackson sepertinya cukup cocok dengan permainan Chelsea. Padahal tidak banyak striker yang cocok dengan permainan Chelsea. Banyak striker tajam di klub sebelumnya, tapi setelah pindah ke Chelsea jadi auto tumpul. Chelsea memang dikenal sebagai "kuburan" banyak striker tajam.
Kita ingat dulu kasus Fernando Torres. Pemain berjuluk El Nino tersebut dikenal sebagai pemain haus gol. Tapi setelah bermain di Chelsea, ketajaman Torres seperti hilang. Begitu juga dengan banyak penyerang lainnya.
Kasus yang cukup baru adalah Timo Werner. Sebelum ke Chelsea, Werner adalah striker tajam RB Leipzig. Chelsea pun berupaya memburu tanda tangan Werner yang juga diinginkan beberapa klub besar lainnya.
Tapi setelah bermain di Chelsea, Werner auto tumpul. Tak banyak gol yang lahir dari kaki atau kepala Werner.
Striker yang terbilang sukses bermain di Chelsea adalah Didier Drogba. Pemain asal Pantai Gading itu bahkan mampu menjadi top skor Premier League sebanyak dua kali.
Drogba tercatat sebagai pemain asing paling tajam yang pernah bermain di Chelsea. Total gol Drogba bersama Chelsea sebanyak 164 gol.
Drogba juga memiliki andil besar membawa Chelsea meraih 14 trofi. Termasuk 4 trofi EPL (English Premier League) dan satu trofi Liga Champions.
Jadi pemain yang cocok bermain di Chelsea adalah pemain dengan tipikal seperti Didier Drogba. Dan secara kebetulan, Nkunku dan Jackson memiliki kemiripan dengan gaya permainan Drogba.
Dengan demikian Nkunku dan Jackson berpotensi mengikuti jejak Drogba. Nkunku dan Jackson bisa jadi akan menuai sukses bersama Chelsea. Ya, Nkunku dan Jackson adalah harapan baru Si Biru.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI