Tak lama lagi seluruh jemaah haji akan melaksanakan rangkaian puncak pelaksanaan ibadah haji, yakni mulai dari wukuf di Arafah tanggal 9 Zulhijjah 1444 Hijriyah sampai mabit di Mina tanggal 13 Zulhijjah 1444 Hijriyah. Itulah yang disebut dengan "Armuzna", yakni Arafah, Muzdalifah, Mina.
Kendati jemaah haji berada di Arab Saudi cukup lama, yakni sekira 40 hari, tapi puncak pelaksanaan ibadah haji memang hanya 5 (lima) hari. Mulai tanggal 9 sampai dengan tanggal 13 Zulhijjah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Pada tanggal 8 Zulhijjah, seluruh jemaah haji harus sudah bersiap menuju Arafah. Pada tanggal itu semua jemaah haji harus sudah memakai kain ihram atau pakaian ihram.
Seluruh jemaah haji mulai diberangkatkan ke Arafah secara bertahap dari hotel masing-masing di kota Mekkah pada tanggal 8 Zulhijjah. Jemaah haji yang diberangkatkan ke Arafah dijadwal berdasarkan tiap maktab.
Pemberangkatan ke Arafah pada tanggal 8 Zulhijjah dilakukan mulai pukul 07.00 WAS (Waktu Arab Saudi) sampai dengan pukul 24.00 WAS. Untuk tahun ini, otoritas Arab Saudi telah menyediakan dan menyiapkan 21 bus untuk mengangkut seluruh jemaah haji dari hotel di Mekkah menuju Arafah.
Puncak pelaksanaan ibadah haji selama 5 (lima) hari di "Armuzna" itu menguras stamina luar biasa. Bayangkan, selama 5 (lima) hari jemaah haji berada di tenda, melakukan aktivitas fisik, kurang istirahat, dan tentunya kurang tidur.
Oleh karena itu sebelum melaksanakan puncak ibadah haji di "Armuzna", jemaah haji harus dalam kondisi sehat dan bugar. Berarti jemaah haji harus benar-benar bisa menjaga stamina.
Hal itu sangat penting. Sebab jemaah haji pergi ke Mekkah itu untuk melaksanakan ibadah haji, bukan untuk sekedar wisata religi. Dalam hal ini tentu menjadi sebuah hal yang ironis jika pada puncak pelaksanaan ibadah haji, jemaah haji tidak bisa melaksanakannya karena alasan kondisi badan yang kurang sehat atau stamina yang lemah.
Agar memiliki stamina yang baik dan prima menjelang "Armuzna", ada beberapa hal yang harus dilakukan jemaah haji. Apa itu?