Saat ini Chelsea bisa dibilang merupakan tim paling terpuruk di Premier League. Sebab tak ada tim lain selain Chelsea yang mengalami kekalahan sebanyak 4 kali secara beruntun.
Kekalahan terbaru Chelsea dapatkan dari sesama tim asal kota London, Arsenal. Chelsea kalah 1-3 dari tim berjuluk The Gunners itu, Rabu dini hari WIB (03/05).
Memang ada tim lain selain Chelsea yang mengalami 4 kali kekalahan dari lima laga mereka, yakni Leeds United dan Southampton. Akan tetapi kekalahan yang dialami dua tim tersebut tidak beruntun. Leeds United dan Southampton sempat mengalami seri satu kali.
Sejak ditangani pelatih caretaker Frank Lampard, Chelsea belum sekali pun meraih poin. Artinya Chelsea selalu kalah. Kekalahan Chelsea 4 kali di Premier League dan 2 kali di Liga Champions. Â
Dengan kekalahan 4 kali secara beruntun di Premier League, praktis Chelsea belum menambah satu poin pun. Perolehan poin Chelsea stuck di angka 39.
Posisi Chelsea saat ini ada di urutan ke-12. Memang masih jauh dari zona degradasi. Tapi jika Chelsea terus kalah, tak mampu mendapatkan poin lagi di semua pertandingan sisa, bukan tidak mungkin klub yang bermarkas di Stamford Bridge itu akan masuk zona degradasi.
Hal itu akan terjadi selain jika Chelsea tak mampu mendapatkan poin lagi di semua pertandingan sisa, juga tim lain yang ada di bawah Chelsea mendapatkan poin maksimal di semua pertandingan sisa mereka.
Saat ini ada tiga tim Premier League yang berada di zona degradasi. Ketiga tim tersebut adalah Nottingham Forest, Everton, dan Southampton.
Satu tim yakni Southampton sudah dipastikan akan terdegradasi, sebab saat ini berada di posisi juru kunci. Seandainya Southampton mendapatkan poin maksimal dari semua laga sisa mereka, tak akan mampu mengeluarkan dari zona degradasi.
Sedangkan Nottingham Forest dan Everton masih ada harapan bisa keluar dari zona degradasi. Syaratnya kedua tim mampu meraih poin maksimal di semua pertandingan sisa mereka dan beberapa tim di atas mereka, termasuk Chelsea mengalami kekalahan di semua pertandingan sisa.
Nottingham Forest dan Everton saat ini masing-masing baru mengoleksi 30 dan 29 poin. Pertandingan sisa keduanya sama, 4 lagi.
Jadi seandainya Nottingham Forest dan Everton mampu menang di empat laga sisa itu, tambahan poin maksimal keduanya menjadi masing-masing 42 poin dan 41 poin.
Berarti jika Chelsea tak mampu menambah poin lagi di semua pertandingan sisa, maka perolehan poin tim asuhan Frank Lampard itu akan terlampaui oleh Nottingham Forest dan Everton. Dengan demikian Chelsea akan masuk zona degradasi menggantikan posisi Nottingham Forest atau Everton.
Sama seperti halnya dengan Nottingham Forest dan Everton, Chelsea juga tinggal menyisakan 4 pertandingan. Lawan yang akan dihadapi tim London Biru itu adalah Bournemouth (6/05), Nottingham Forest (13/05), Manchester City (21/05), dan terakhir Newcastle United (28/05).
Menilik 4 tim yang akan dihadapi oleh Chelsea di 4 pertandingan sisa Premier League, nampaknya Chelsea masih bisa menambah satu atau dua poin. Hal itu bisa Chelsea dapatkan dari Bournemouth dan Nottingham Forest. Sedangkan dari Manchester City atau Newcastle United nampaknya Chelsea akan kesulitan mendapatkan poin.
Saat ini Chelsea benar-benar sedang dalam keadaan terpuruk. Biasanya di setiap musim Chelsea bersaing di papan atas di zona Liga Champions, tapi saat ini sebaliknya. Kini Chelsea harus berjibaku untuk bisa sekedar selamat dari zona degradasi.
Siapa yang harus bertanggung jawab atas keterpurukan Chelsea saat ini? Apakah sang pelatih Frank Lampard, para pemain, manajemen Chelsea, atau sang pemilik Todd Boehly?
Kesalahan itu mungkin tidak bisa dialamatkan kepada salah satu pihak secara tunggal. Tidak kepada Frank Lampard, tidak kepada para pemain, tidak kepada manajemen Chelsea, dan tidak pula kepada Todd Boehly. Keterpurukan Chelsea saat ini bisa jadi karena "dosa kolektif" semua.
Sang pelatih Frank Lampard, para pemain, manajemen Chelsea, dan Todd Boehly. semua memiliki "dosa" masing-masing yang harus mereka pertanggung jawabkan. Jadi tidak fair jika keterpurukan Chelsea saat ini dibebankan kepada salah satu pihak.  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H