Siapa yang tak tahu dan tak kenal tempe? Kalau ada orang Indonesia yang tidak tahu dan tak kenal tempe mungkin bisa dibilang kebangetan! Sebab tempe adalah makanan asli Indonesia yang sudah ada sejak zaman dahulu kala.
Tempe merupakan makanan tradisional Indonesia yang berbahan dasar kedelai yang difermentasi. Tempe memiliki sejarah panjang dan telah menjadi bagian penting dari budaya kuliner dan tradisi nusantara selama berabad-abad.
Tempe diyakini berasal dari Pulau Jawa. Tempe tercatat dalam sejarah Jawa Kuno, sebagaimana dijelaskan dalam lima jilid dari total 12 Jilid Serat Centhini. Hal itu menunjukkan bahwa tempe sudah ada sejak lama di nusantara.
Menurut cerita, konon tempe ditemukan secara tidak sengaja. Tempe bermula dari seorang pedagang Cina yang berlayar ke Jawa membawa biji kedelai.
Selama berlayar kondisi panas dan lembab. Hal itu membuat biji kedelai terkontaminasi jamur Rhizopus.
Sesampai di daratan Jawa, pedagang Cina tersebut mendapati biji kedelai telah berubah menjadi massa padat berwarna putih dan berbau harum. Biji kedelai yang sudah berubah itu kemudian diolah menjadi makanan yang lezat dan kemudian dikenal sebagai tempe.
Seiring dengan berjalannya waktu, tempe kemudian menjadi bagian penting dari makanan tradisional atau kuliner masyarakat nusantara. Bahkan tempe menjadi makanan pokok di beberapa daerah di nusantara.
Tempe bisa dibilang makanan yang harganya murah. Kendati berharga murah, tapi tempe bukan makanan murahan. Sebab tempe memiliki kandungan nutrisi yang tinggi.
Beberapa komponen nutrisi yang terdapat dalam tempe antara lain protein berkualitas tinggi. Protein tersebut sangat penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Selain itu juga berperan dalam pembentukan enzim, hormon, dan antibodi.
Kemudian tempe mengandung serat pangan yang tinggi, termasuk serat larut dan serat tidak larut. Serat tersebut sangat membantu melancarkan pencernaan, menjaga kesehatan usus, dan mengontrol gula darah. Serat juga membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan perasaan kenyang.
Tempe juga mengandung karbohidrat kompleks dan lemak sehat (asam lemak tak jenuh tunggal dan asam lemak tak jenuh ganda), dan vitamin B kompleks (vitamin B2/riboflavin, vitamin B3/niasin, vitamin B6, Â dan asam folat).
Karbohidrat kompleks memberikan energi yang stabil dan bertahan lebih lama dalam tubuh. Lemak sehat bermanfaat untuk kesehatan jantung dan membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Sedangkan vitamin B kompleks sangat penting untuk metabolisme energi, fungsi saraf, dan produksi sel darah merah.
Selanjutnya tempe juga mengandung berbagai mineral penting, seperti zat besi, kalsium, fosfor, magnesium, dan kalium. Mineral-mineral tersebut berperan dalam menjaga kesehatan tulang, membangun sel-sel darah merah, dan mendukung fungsi sistem saraf dan otot.
Selain itu tempe juga mengandung senyawa bioaktif seperti fitoestrogen, enzim, dan antioksidan yang dapat memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan.
Pada abad ke-20 tempe mulai dikenal di dunia Barat sebagai makanan vegetarian yang sehat dan bernutrisi tinggi. Dalam beberapa dekade, tempe juga telah menarik perhatian para peneliti dan ilmuwan gizi karena nilai gizinya yang tinggi, kandungan probiotik yang alami, dan manfaat kesehatan yang potensial.
Pada tahun 2021 lalu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendaftarkan tempe sebagai warisan budaya tak benda UNESCO.
Tempe bisa menjadi bahan makanan serba guna dan diolah menjadi makanan yang lezat. Sebut saja misalnya sebagai bahan membuat tempe mendoan, tempe orek, tempe bacem, crispy tempe, sate tempe sampai bolu tempe.
Tempe adalah superfood Indonesia yang yahud. Sebab tempe memiliki nutrisi yang tidak kalah dari daging sapi misalnya. Banggalah kita memiliki superfood bernama tempe. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H