Manchester City (Man City) berhasil menambah tiga poin setelah membungkam Fulham dalam laga ke-34 Premier League, Minggu malam WIB (30/04). Man City mengalahkan tuan rumah Fulham dengan skor tipis 2-1.
Dalam laga itu Man City unggul cepat. Man City sudah unggul 1-0 di menit ke-3 lewat bomber mereka, Erling Haaland melalui titik putih penalti.
Man City mendapat hadiah penalti karena pemain Fulham mengganjal Julian Alvarez di kotak terlarang dengan cukup keras. Wasit pun menunjuk titik putih. Dan Haaland yang diberi tugas mengeksekusi penalti sukses menjalankan tugasnya.
Namun hanya berselang 12 menit, tepatnya di menit ke-15 Fulham berhasil menyamakan kedudukan. Fulham membalas gol Haaaland lewat penyerang mereka Carlos Vinicius.
Sembilan menit sebelum babak pertama waktu normal berakhir, Man City kembali unggul atas tuan rumah Fulham. Kaii ini lewat sepakan keras Julian Alvarez. Man City pun unggul 2-1 atas Fulham.
Memasuki babak kedua, Man City tidak mengendurkan serangan. Man City terus mendominasi permainan. Hal itu terlihat dari penguasaan bola. Man City menguasai 63 persen dan Fulham hanya 37 persen.
Akan tetapi tak ada lagi gol tercipta di babak kedua. Baik dari kubu Man City atau pun dari kubu Fulham. Kedudukan akhir tidak berubah tetap 2-1 untuk keunggulan Man City.
Dengan kemenangan atas Fulham itu, Man City berhasil menyalip pemuncak klasemen sementara Premier Laegue, Arsenal. Â Man City berhasil mengoleksi lebih banyak poin, Man City 76 poin, sedangkan Arsenal 75 poin.
Man City masih berpotensi menjauh dari Arsenal. Hal itu karena Man City masih memiliki satu pertandingan tunda.
Dengan sisa 4 pertandingan lagi, Man City berpeluang besar finish di tempat pertama di akhir kompetisi. Asalkan tidak terpeleset di 4 pertandingan sisa itu, Man City akan sulit dihentikan meraih kembali trofi Premier League.
Arsenal semakin sulit bersaing dengan Man City untuk meraih trofi Premier League karena dalam 4 pertandingan terakhir hanya mampu mendulang 3 poin. Arsenal tak mampu meraih kemenangan dari 4 pertandingan terakhirnya. Arsenal hanya mampu bermain seri tiga kali dan kalah satu kali.
Kalau pun Arsenal mampu memenangkan seluruh pertandingan sisanya, akan sia-sia jika di pihak lain Man City juga mampu melakukan hal yang sama. Jadi dalam hal ini peluang besar untuk juara Premier League musim ini ada di tangan Man City.
Ironi bagi Arsenal, sebab hampir dari awal selalu leading atas Man City di klasemen Premier League. Performa Arsenal menurun dalam beberapa pertandingan terakhir. Sebaliknya performa Man City terus stabil dan konsisten.
Jika Man City memang benar kembali meraih gelar juara Premier League musim ini, hal itu pantas dan layak The Citizen dapatkan. Hal itu sebagai ganjaran atas performa Man City yang stabil dan konsisten.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
