Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Curug Citambur Aset Wisata Warga Cianjur

30 April 2023   07:15 Diperbarui: 30 April 2023   07:19 1434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu lalu Curug Citambur sempat viral. Salah satunya karena rumah Abah Jajang yang ada di dekat Curug Citambur.

Menurut kabar yang beredar, rumah Abah Jajang tersebut sempat ada yang menawar sampai milyaran rupiah. Padahal rumah Abah Jajang bukan villa atau bungalow, tapi rumah biasa seperti rumah pada umumnya yang ada di perkampungan.

Rumah Abah Jajang (Sumber: kompas.com)
Rumah Abah Jajang (Sumber: kompas.com)

Rumah Abah Jajang adalah rumah panggung, tidak terlalu besar juga. Namun lokasi rumah Abah Jajang sangat strategis dan memiliki view yang indah dengan latar belakang Curug Citambur dan alam indah sekitarnya.

Abah Jajang bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Sumber: tribunnews.com)
Abah Jajang bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Sumber: tribunnews.com)

Saking viralnya rumah Abah Jajang, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bahkan sempat berkunjung ke sana. Ridwan Kamil berkunjung ke rumah Abah Jajang dan Curug Citambur pada awal April lalu.

Lokasi rumah Abah Jajang hanyalah salah satu evidence bahwa Curug Citambur memiliki alam yang luar biasa indah dan lingkungan yang masih sangat alami. Curug Citambur sangat cocok untuk dijadikan destinasi wisata dan healing bagi mereka yang jenuh dengan kebisingan kota.

View keindahan Curug Citambur dari halaman rumah Abah jajang (Sumber: tribunnews.com)
View keindahan Curug Citambur dari halaman rumah Abah jajang (Sumber: tribunnews.com)

Curug (bahasa Sunda) adalah sinonim dari "air terjun" (dalam bahasa Indonesia). Curug Citambur bisa diartikan sebagai "Air Terjun Citambur".

Curug Citambur berada di Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda (Cianjur Selatan), Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Ada dua akses jalan menuju ke sana. Pertama dari arah kota Cianjur dan yang kedua dari arah kota Bandung.

Akses jalan dari arah kota Cianjur ke Curug Citambur lumayan jauh. Berjarak sekira 120 kilometer. Mungkin memakan waktu sekira 3-4 jam dengan laju kecepatan kendaraan di bawah 50 km/jam.

Kita tidak bisa memacu kendaraan lebih dari 50 km/jam, sebab jalan dari kota Cianjur ke arah Cianjur Selatan tidak terlalu besar, berkelok-kelok, dan di titik tertentu jalan mengalami kerusakan sehingga memperlambat laju kendaraan.

Sedangkan akses jalan dari arah kota Bandung (Rancabali, Ciwidey) ke Curug Citambur lebih pendek. Berjarak sekira 40 kilmeter. Jarak tempuh pun tentu lebih cepat. Mungkin memakan waktu sekira 1-2 jam.

Akses jalan dari kota Bandung (Rancabali, Ciwidey) juga tidak terlalu besar. Malah lebih sempit dari akses jalan Cianjur-Citambur. Jadi pasti laju kendaraan juga tidak bisa cepat seperti di jalan tol atau di jalan yang ada di perkotaan yang lebih lebar dan lebih bagus.

Curug Citambur memiliki air terjun dengan ketinggian sekira 100 meter dengan debit air yang melimpah. Keindahan air terjun yang lumayan tinggi, gemercik air yang jatuh, dan suasana alam yang menenangkan menciptakan suasana yang indah dan menakjubkan.

Curug Citambur dikelilingi oleh hutan hijau yang cukup lebat. Hal itu memberikan suasana yang segar, syahdu, dan alami bagi para pengunjungnya.  

Curug Citambur juga menjadi tempat yang populer dan cocok untuk mereka yang hobi fotografi. Pemandangan alam yang indah dan udara yang segar menjadi daya tarik tersendiri dan memberikan pengalaman berbeda bagi mereka yang ingin mengabadikannya dalam bentuk gambar (foto).

Mengenai asal usul nama "Citambur", ini ada dua versi. Pertama, Curug tersebut dinamakan "Citambur" karena pada zaman dahulu suara air terjun yang jatuh berbunyi seperti tambur yang dipukul. Tambur adalah salah satu alat musik tradisional berbentuk gendang tapi berukuran lebih besar.

Versi kedua mengapa curug tersebut dinamakan "Citambur" karena wilayah tersebut dahulu termasuk Kerajaan Tanjung Anginan. Rajanya bergelar Prabu Tanjung Angin.

Pusat Kerajaan Tanjung Anginan adalah Pasirkuda. Dugaan itu dikuatkan oleh adanya sebuah batu berbentuk kursi yang diyakini warga sebagai tempat duduk raja.

Setiap raja mau mandi ke curug selalu diiringi dengan suara tambur yang ditabuh para pengawal. Warga kemudian menyebut curug itu dengan "Citambur".

Memang belum ada bukti otentik yang ilmiah mengenai asal usul dari nama "Citambur". Termasuk apakah benar di sana pernah ada kerajaan bernama Tanjung Anginan atau tidak. Semua hanya cerita dari mulut ke mulut.    

Terlepas dari itu semua, Curug Citambur adalah aset wisata bagi kabupaten Cianjur. Pemerintah daerah dalam hal ini bisa memaksimalkan Curug Citambur menjadi destinasi wisata yang bisa menyedot wisatawan dalam jumlah yang banyak.

Tentu saja hal itu harus dibarengi oleh penataan akses jalan dan fasilitas yang ada di sana. Hal yang terpenting adalah jangan sampai hutan di sekitar Curug Citambur menjadi rusak, sehingga debit air yang mengalir ke Curug Citambur jadi berkurang atau bahkan jadi kering sama sekali.

Oleh karena itu Pemerintah Daerah kabupaten Cianjur dan warga masyarakat yang ada di sana harus bisa memelihara dan mejaga kelestarian alam Curug Citambur dan sekitarnya. Hal itu demi keberlangsungan dan juga eksistensi Curug Citambur sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun