Hari lebaran identik dengan momen "menumpuk" aneka macam kue. Mulai dari kue basah sampai aneka macam kue kering. Bisa jadi koleksi kue di hari lebaran ada belasan jenis, bahkan mungkin lebih.Â
Kue yang tersaji di hari lebaran biasanya kue lapis legit, kue bolu, kue bika Ambon, kue bugis, kue dadar gulung, kue kacang, kue nastar, kue salju, kue semprit, kue kastengel, kue sagon, kue sagu, kue lidah kucing, kue bawang, kue coklat, dan sebagainya.
Selain itu tentu saja kue kaleng yang berisi beraneka ragam kue biskuit dan kue kering juga tak ketinggalan tersaji di hari lebaran. Seperti egg roll, butter cookies, choko stick, dan sebagainya.
Semua kue di hari lebaran itu tidak mungkin bisa habis dalam satu dua hari. Selain karena jumlah kue yang banyak, juga karena selera makan kue juga biasanya terbatas hanya pada jenis kue tertentu saja. Jadi tidak mungkin semua kue habis dikonsumsi dalam waktu yang singkat.
Padahal beberapa jenis kue, terutama kue basah memiliki masa expired yang pendek. Hal itu menyebabkan kue berpotensi basi. Kalau sudah basi tentu tidak bisa dan tidak boleh dikonsumsi. Dengan demikian kue akan menjadi mubazir.
Oleh karena itu agar kue lebaran tidak menjadi mubazir, kita bisa memberikan kue itu kepada orang lain yang membutuhkan sebelum masa expired nya habis. Mungkin bisa kita berikan kepada tetangga, anak-anak, pemulung yang lewat depan rumah kita, atau yang lainnya.
Tapi jangan sekali-kali kita memberikan kue atau makanan apa pun yang sudah expired atau basi kepada orang lain. Sebab hal itu sama saja dengan meracuni mereka dan membahayakan kesehatan mereka.
Ada sebagian orang yang lebih suka membiarkan kue lebaran atau makanan lain "membusuk" dalam toples daripada memberikannya kepada orang lain. Alasannya karena sayang atau karena tidak ada orang yang membutuhkannya.
Padahal di luar sana masih banyak orang yang akan merasa senang dan suka cita ketika mereka diberi makanan yang bagi kita sudah "tidak berguna". Sebab mungkin mereka tidak seperti kita memiliki "koleksi" kue dan makanan lebaran yang melimpah.
Sebagian dari kita bisa jadi sudah tidak berselera ketika melihat kue bolu, kue lapis legit, kue bika Ambon, kue nastar, dan sebagainya. Tapi bagi sebagian orang kue-kue itu sangat menggiurkan karena mereka jarang mengkonsumsinya.
Tidak semua orang bernasib baik seperti kita. Malahan masih banyak orang yang merayakan hari lebaran tanpa aneka macam kue atau makanan yang enak-enak.
Bagi mereka hari lebaran atau bukan sama saja. Mereka tidak memiliki makanan spesial atau makanan khusus di hari lebaran. Mereka hanya memiliki makanan layaknya hari biasa di luar lebaran.
Oleh karena itu jangan biarkan kue lebaran atau makanan lain di rumah kita tersia-siakan menjadi mubazir. Manfaatkan kue lebaran atau makanan itu dengan cara memberikannya kepada orang lain yang memang membutuhkan dan menginginkannya.
Tapi tentu saja kita juga harus memiliki etika yang baik ketika kita memberikan kue lebaran atau makanan itu kepada orang lain. Jangan sampai ada kesan kita merendahkan mereka.
Hidup ini adalah take and give. Adakalanya kita take, adakalanya kita give. Kita jangan hanya mau take saja dari orang lain, tapi juga kita harus give kepada orang lain.
Selamat Hari Raya Idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H