Meng Bo pun memikirkan cara bagaimana agar orang tuanya tetap bisa makan daging. Terinspirasi dengan pembuatan moci yang berbahan ketan yang dihaluskan dan dibentuk bulat-bulat, Meng Bo lantas membuat bakso.
Daging yang sudah terasa keras dan alot oleh orang tua Meng Bo, kemudian digiling halus. Daging yang sudah halus itu kemudian dibentuk bulat-bulat dan diberi nama "bakso".
Konon kata "bakso" sendiri berasal dari bahasa Hokkien (Hokian), yakni salah satu bahasa Tionghoa. Kata "bakso" diambil dari kata "bah-ko" atau "bah-soh". "Bah" berarti daging cincang, dan "ko' atau "soh" berarti bola atau bulatan.
Akan tetapi tak ada bukti yang otentik dan pasti mengenai kata "bakso" berasal dari bahasa Hokkien (Hokian). Termasuk pula tak ada tak ada bukti yang otentik dan pasti mengenai siapa yang pertama kali membuat bakso dan membawanya ke Indonesia. Semua masih diperdebatkan.
Terlepas dari etimologi kata "bakso" dan siapa pembuat atau pembawa bakso ke Indonesia, hal yang pasti bakso merupakan kuliner legendaris nusantara yang sangat populer dan disukai hampir oleh semua orang.
Saking populer dan melegendanya, hampir tiap daerah di Indonesia saat ini memiliki bakso khas masing-masing. Sebut saja seperti bakso Malang, bakso Solo, bakso Wonogiri, bakso Makassar, atau bakso Bandung, dan lain-lain. Â
Selain bakso khas daerah, saat ini juga banyak aneka jenis bakso yang namanya unik dan menarik. Seperti bakso barbel, bakso istigfar, bakso kerikil, bakso beranak, bakso nyonya, bakso boejangan, bakso rambutan, bakso kurma, bakso kelapa muda, dan lain-lain.
Bahkan ada juga nama bakso yang sedikit seram. Seperti bakso setan, bakso corona, bakso kuburan mantan, bakso semox madam, bakso mercon, bakso klenger, bakso raksasa, bakso comberan, bakso buaya, bakso genderuwo, dan sebagainya.
Selain itu, ada juga nama bakso yang standar sesuai bahan lain yang menyertai bakso. Seperti bakso telur (didalamnya ada telur), bakso kikil (dicampur kikil), bakso urat (bahan dicampur urat daging), bakso rusuk (di dalamnya ada tulang rusuk/iga), bakso lobster (di dalamnya ada lobster), dan sebagainya.
Bahan dasar bakso pada umumnya adalah daging sapi yang dihaluskan dan dicampur dengan tepung tapioka atau tepung kanji, bawang putih, bawang merah, dan beberapa bahan lainnya.
Namun ada juga bakso yang berbahan dasar bukan daging sapi. Seperti bakso ikan (bahan dasar dari daging ikan), bakso ayam (bahan dasar dari daging ayam), bakso kepiting (bahan dasar dari kepiting), bakso jamur (bahan dasar dari jamur), dan lain-lain.