Terakhir jawaban ChatGPT terhadap pertanyaan saya yang kelima. ChatGPT menjawab, "Sebagai model bahasa AI, saya tidak dapat menentukan nasib akhir seseorang termasuk apakah seseorang akan masuk surga atau tidak...".
Berdasarkan jawaban ChatGPT terhadap lima pertanyaan yang saya ajukan, saya mengambil kesimpulan bahwa ChatGPT tidak bisa menjawab pertanyaan yang bersifat prediksi, subjektif, atau metafisika.
ChatGPT juga memang mengakui hal tersebut ketika sebelumnya saya mengajukan pertanyaan, "Siapa juara Liga Champions UEFA musim ini?" ChatGPT menjawab, "Saya adalah sebuah program komputer dan tidak dapat memprediksi masa depan dengan pasti...".
Dengan demikian ChatGPT bukanlah sebuah program komputer yang sempurna. Sebagai produk teknologi, ChatGPT hanya bisa menjawab pertanyaan yang bersifat empiris dan berdasarkan basis data. Di luar itu ChatGPT "angkat tangan".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H