Liverpool dan Everton, dua klub yang berasal dari kota yang sama, yakni kota Liverpool akan saling berhadapan dalam laga ke-23 Premier League bertajuk "Derby Merseyside", Selasa dini hari WIB (14/02). Laga akan dilangsungkan di markas Liverpool, Anfield.
Derby Merseyside nanti bagi kedua tim sangatlah krusial. Sebab kedua tim saat ini sedang sangat membutuhkan tambahan poin demi memperbaiki posisi di klasemen sementara Premier League.
Saat ini posisi Liverpool di klasemen sementara Premier League relatif lebih baik daripada Everton. Liverpool berada di posisi ke-10 dengan koleksi poin 29, hasil dari 20 pertandingan.
Sedangkan Everton terdampar di posisi ke-18. Everton baru mengemas 18 poin dari 21 pertandingan.
Tambahan tiga poin bagi kedua tim sangatlah berarti. Tambahan tiga poin akan membuat mereka naik ke posisi yang lebih baik dari sebelumnya.
Seandainya Liverpool mampu memenangkan pertandingan, maka tambahan tiga poin akan membuat tim asuhan Jurgen Klopp itu naik ke posisi 9.
Dengan tambahan tiga poin, jumlah total poin Liverpool berarti jadi 32 poin. Liverpool akan menggeser posisi Chelsea yang sebelumnya menempati posisi ke-9.
Sementara itu jika Everton yang memenangkan pertandingan, maka tambahan tiga poin akan membuat tim asuhan Sean Dyche itu naik ke posisi 16. Hal itu sekaligus akan membuat Everton keluar dari zona degradasi.
Everton, dengan demikian merupakan tim yang lebih membutuhkan tambahan tiga poin dibanding Liverpool. Everton butuh tambahan tiga poin demi menjauh dari zona degradasi.
Masalahnya, mampukah Everton mengalahkan Liverpool di Anfield? Bukan hal yang mudah tentunya. Apalagi kondisi Everton sedang terpuruk.
Kendati sempat menang di laga ke-22 atas pemuncak klasemen sementara Premier League Arsenal, tapi itu bukan sebuah indiktor dan jaminan bahwa Everton telah membaik. Bisa saja hal itu dibaca sebagai sebuah "kebetulan" saja.
Kondisi Liverpool juga sesungguhnya tak jauh dari Everton, sedang mengalami penurunan performa. Hal itu bisa dilihat dari performa Liverpool di Premier League. Dari lima laga terakhir, Liverpool hanya satu kali menang, satu seri, dan sisanya tiga kali kalah.
Pertemuan Liverpool dengan Everton, dengan demikian bisa disebut sebagai pertemuan dua tim yang sedang sakit. Kedua tim sedang membutuhkan "obat" dan "multivitamin".
Menilik kekuatan kedua tim, posisi di klasemen, dan rekor pertemuan, Liverpool sepertinya lebih layak untuk diunggulkan dibanding Everton. Apalagi laga dilangsungkan di Anfield, markas Liverpool.
Bermain di kandang sendiri tentu akan dimanfaatkan oleh Liverpool dengan sebaik-baiknya. Sebab hal itu merupakan sebuah kesempatan untuk meraih poin penuh demi memperbaiki posisi mereka di klasemen sementara.
Sebagai tim besar, Liverpool tentu tak ingin finish di papan tengah. Paling tidak Liverpool bisa finish di zona Liga Champions.
Sisa pertandingan masih banyak. Liverpool masih sangat mungkin bisa merangsek naik ke zona Liga Champions. Bahkan untuk finish di posisi pertama pun secara kalkulasi masih memungkinkan.
Liverpool masih mungkin juga bisa menyalip tim yang berada di zona Liga Champions, yaitu Newcastle United, Manchester United, Manchester City, dan Arsenal. Tetapi tentu saja Liverpool harus selalu menang di laga sisa. Syarat lainnya adalah tim yang saat ini ada di zona Liga Champions, jarang menang dan sering kalah.
Lain Liverpool, beda lagi Everton. Target Everton saat ini mungkin tidak harus muluk-muluk masuk zona Liga Champions. Target realistis Everton saat ini mungkin cukup bisa selamat dari zona degradasi. Itu sudah luar biasa.
Bagi pelatih baru Everton, Sean Dyche, laga kontra Liverpool adalah juga jadi ajang pembuktian kemampuannya dalam membesut The Toffees. Dyche harus bisa membuktikan diri bahwa Everton merekrut dirinya merupakan pilihan yang tidak keliru.
Derby Merseyside dengan demikian merupakan laga yang sarat dengan kepentingan kedua tim. Kepentingan itu tidak lain adalah poin penuh demi posisi yang lebih baik di klasemen sementara Premier League. Â Â
