Aston Villa Pecat Steven Gerrard, Alarm Buat Frank Lampard

Performa Aston Villa di musim 2022-2023 ini, di bawah asuhan Steven Gerrard tidak menunjukkan progres yang diharapkan. Sampai pertandingan ke-11, Aston Villa baru mampu mengemas 9 poin. Aston Villa hanya mampu dua kali menang, enam kali seri, dan tiga kali kalah.

Aston Villa pun terdampar di posisi ke-17 klasemen sementara Premier League. Artinya Aston Villa hanya berada satu strip di atas zona degradasi.

Bahkan jika dilihat dari raihan poin, Aston Villa memiliki jumlah poin yang sama persis dengan raihan poin Wolverhampton Wanderers (Wolves) yang berada di posisi ke-18. Begitu pun dengan selisih gol Aston Villa dan Wolves. keduanya memiliki selisih gol persis sama, yakni minus 9.

Sedangkan dengan Leicester City yang berada di posisi ke-19, Aston Villa memiliki selisih satu poin lebih banyak. Sementara itu dengan penghuni dasar klasemen sementara Premier League, yakni Nottingham Forest, Aston Villa memiliki selisih tiga poin lebih banyak.

Buruknya performa Aston Villa di bawah asuhan Steven Gerrard membuat manajemen Aston Villa habis kesabaran. Aston Villa pun memecat sang pelatih beberapa saat setelah Aston Villa dihajar 3-0 oleh tuan rumah Fulham di Craven Cottage (21/10).

Akun twitter resmi Aston Villa @AVFCOfficial mengonfirmasi hal itu. "Aston Villa Football Club can confirm that Head Coach Steven Gerrard has left the club with immediate effect", begitu cuitan @AVFCOfficial sekira pukul 04.45 WIB (21/10).

Dengan demikian Steven Gerrard melatih Aston Villa tidak sampai satu tahun. Sebab Steven Gerrard mulai menangani Aston Villa sejak 11 November 2021.

Saat itu Steven Gerrard dikontrak selama 3,5 tahun untuk menggantikan pelatih sebelumnya, yakni Dean Smith yang dipecat Villa. Gerrard sendiri ketika dikontrak Villa tidak sedang menganggur. Saat itu Gerrard sedang menangani salah satu klub besar Skotlandia, Glasgow Rangers.

Di bawah asuhan Gerrard, performa Rangers cukup impresif. Justru karena itulah Aston Villa tertarik untuk mendatangkan salah satu legenda Liverpool dan tim nasional Inggris itu ke Villa Park.

Namun ternyata di bawah asuhan Gerrard, performa Villa tidak sesuai ekspektasi. Gerrard tidak mampu membawa Villa ke level yang tinggi, tidak seperti ketika menangani Rangers.

Gerrard pun harus mengambil resiko diberkentikan oleh Villa. Walau pun kontrak dengan Villa baru berakhir tahun 2025 nanti.

Dipecatnya Gerrard oleh Villa, secara tidak langsung menjadi alarm bagi pelatih Everton, Frank Lampard. Sebab performa Everton di bawah asuhan Lampard juga tak berbeda jauh dengan performa Aston Villa di bawah Gerrard.

Sampai saat ini Everton di bawah asuhan Lampard baru mengemas 10 poin. Poin sebanyak itu hasil dari dua kali menang, empat kali seri, dan lima kali kalah.

Rekor pertandingan Everton di bawah asuhan Lampard tak beda jauh dengan rekor pertandingan Villa di bawah asuhan Gerrard. Everton hanya unggul sedikit atas Villa.

Bukan tidak mungkin jika Everton kalah lagi di pertandingan selanjutnya, Lampard akan mengalami hal yang sama seperti Gerrard. Bisa jadi Lampard pun akan dipecat oleh klubnya.

Lampard dikontrak oleh Everton tidak berselang lama setelah Gerrard dikontrak oleh Villa. Lampard dikontrak oleh Everton sekira tiga bulan setelah Gerrard dikontrak oleh Villa.

Persisnya Lampard dikontrak oleh Everton pada akhir bulan Januari 2022. Saat itu Lampard menandatangani kontrak selama 2,5 tahun. Artinya kontrak Lampard sampai tahun 2024.

Kendati kontrak masih lama, jika performa Everton terus memburuk, tidak mustahil Everton akan habis kesabaran. Karier Lampard bersama Everton pun bisa berakhir sebelum masa kontrak habis.

Gerrard dan Lampard adalah dua legenda sepak bola Inggris. Keduanya seangkatan dan bersahabat. Posisi keduanya pun sama, yakni sebagai gelandang. Baik di tim nasional atau pun di klub. 

Karier Gerrard moncer bersama Liverpool. Sementara karier Lampard cemerlang bersama Chelsea.

Apakah Lampard akan bernasib sama seperti Gerrard? Semua tergantung kepada kemampuan Lampard dalam memperbaiki dan mengangkat performa Everton. Kalau tidak, bisa jadi Lampard akan bernasib sama seperti Gerrard.