Anies Baswedan Selesaikan Masa Jabatan dengan Sempurna

Hari ini, 17 Oktober 2022 Anies Baswedan resmi jadi "pengangguran". Ya, terhitung hari ini Anies Baswedan bukan lagi orang nomor satu di DKI Jakarta. Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta itu habis hari kemarin, 16 Oktober 2022.

Anies Baswedan telah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan sempurna. Anies Baswedan tercatat persis lima tahun mengemban tugas melayani masyarakat dan membangun ibukota Jakarta. Mulai bertugas tanggal 16 Oktober 2017 dan berakhir tanggal 16 Oktober 2022.

Hal itu berbeda dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta pasangan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, yakni Sandiaga Uno. Sandiaga Uno hanya menjalankan tugas sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta selama kurang dari satu tahun.

Belum genap satu tahun menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, tepatnya tanggal 10 Agustus 2018 Sandiaga Uno mengundurkan diri. Hal itu dikarenakan Sandiaga Uno ditunjuk oleh Prabowo Subianto untuk mendampingi dirinya sebagai cawapres (calon wakil presiden) di Pilpres (Pemilihan Umum Presiden) 2019 lalu.    

Anies Baswedan sendiri sesungguhnya bisa saja tidak menyelesaikan masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sebab menjelang Pilpres 2019 sebelum Sandiaga Uno menjadi cawapres Prabowo Subianto, Anies Baswedan terlebih dahulu yang ditawari sebagai cawapres. Akan tetapi Anies Baswedan menolak tawaran itu.

Anies Baswedan juga sempat ditawari menjadi capres, tapi hal itu juga ditolaknya. Anies Baswedan beralasan, tawaran sebagai cawapres atau capres ditolaknya karena dirinya ingin menuntaskan masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta selama lima tahun.

Padahal kalau mau, saat itu Anies Baswedan bisa maju sebagai capres seperti yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta hasil Pilkada DKI Jakarta 2012, Joko Widodo (Jokowi). Saat itu kendati baru menjabat selama dua tahun sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi maju sebagai capres di Pilpres 2014 lalu berpasangan dengan Jusuf Kalla sebagai cawapres.

Kini Anies Baswedan sudah menyelesaikan masa jabatannya selama lima tahun dengan sempurna. Janji sudah ditunaikan dan tugas sudah dilaksanakan. Oleh karena itu ketika ada pihak yang ingin menjadikan dirinya sebagai capres, Anies Baswedan menerimanya.  

Saat ini Anies Baswedan memang sudah resmi menjadi capres Partai Nasdem. Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh sendiri yang menyampaikan dan mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres Partai Nasdem di Pilpres 2024 nanti. Deklarasi Anies Baswedan sebagai capres Partai Nasdem dilakukan pada tanggal 3 Oktober 2022 lalu.

Menghadapi Pilpres 2024 Anies Baswedan bisa lebih fokus sebagai capres, sebab ia tidak lagi punya beban jabatan. Ia bisa lebih bebas melakukan kunjungan ke banyak wilayah di Indonesia. Hal itu tidak bisa dilakukannya ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.    

Hal itu dikarenakan orang akan bertanya-tanya, kepala daerah tapi banyak melakukan kunjungan ke daerah lain? Tentu kurang elok juga kelihatannya.

Setelah menjadi "manusia bebas", Anies Baswedan kini bisa berkunjung ke daerah atau wilayah mana saja di luar DKI Jakarta. Anies Baswedan sudah tidak terikat lagi dengan masalah kedinasan. Ke Aceh oke, ke Sumatera boleh, ke Kalimantan silahkan, atau ke daerah lainnya juga tidak apa-apa.

Kendati sudah tidak lagi jadi Gubernur DKI Jakarta, sebagai capres Anies Baswedan pasti punya banyak kegiatan yang tak kurang sibuknya. Dengan demikian tak perlu ada kekhawatiran bahwa Anies Baswedan akan jadi "pengangguran" karena tidak ada kegiatan yang dilakukan.

Dalam lima tahun masa jabatannya sebagai Gubernur, Anies Baswedan telah melakukan banyak hal untuk DKI Jakarta. Banyak keberhasilan yang sudah dicapai Anies Baswedan. Tapi tentu saja ada beberapa hal yang belum maksimal.

Hasil kerja Anies Baswedan selama lima tahun masa jabatannya akan dipandang secara relatif berbeda oleh pihak yang berbeda. Tergantung siapa yang memandang dan dari sudut pandang mana ia memandang.

Mungkin banyak pihak yang memandang hasil kerja Anies Baswedan hebat dan luar biasa. Namun pasti ada juga beberapa pihak yang memandang sebaliknya. Itulah persepsi.