Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Wakil Gubernur DKI Jakarta  pada tanggal 16 Oktober 2017 lalu langsung oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara. Anies Baswedan-Sandiaga Uno dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk masa jabatan 5 (lima) tahun.
Akan tetapi belum genap satu tahun, tepatnya Jum'at, 10 Agustus 2018 Sandiaga Uno mundur di tengah jalan sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Sandiaga Uno mengundurkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta karena mendampingi Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden di Pilpres (Pemilihan Umum Presiden) 2019 lalu.
Pasca Sandiaga mengundurkan diri, DPRD DKI Jakarta tidak langsung bisa menetapkan pengganti Sandiaga Uno. Tarik ulur politik saat itu sangat kencang. Terutama antara partai politik pengusung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, yakni PKS (Partai Keadilan Sejahtera) dan Partai Gerindra.
Baru pada Selasa, 15 April 2020 pengganti Sandiaga Uno dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Dialah Ahmad Riza Patria, politisi Partai Gerindra. Berarti selama hampir dua tahun Anies Baswedan memimpin DKI Jakarta sendirian.
Kini pasangan Anies Baswedan-Ahmad Riza Patria harus mengakhiri jabatannya. Masa jabatan Anies Baswedan-Ahmad Riza Patria akan berakhir pada tanggal 16 Oktober 2022.
Namun proses pemberhentian Anies Baswedan-Ahmad Riza Patria sudah bergulir di DPRD DKI Jakarta. Rencananya tanggal 13 September 2022, DPRD DKI Jakarta akan menggelar rapat paripurna pengumuman pemberhentian Anies Baswedan-Ahmad Riza Patria sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Setelah itu DPRD DKI Jakarta kemudian akan menyampaikan usulan pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu kepada presiden melalui Menteri Dalam Negeri. Hal itu sesuai pasal 79 ayat 1 Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.
Setelah Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria habis masa jabatan pada tanggal 16 Oktober 2022, akan ada Penjabat Gubernur alias Pj Gubernur DKI Jakarta yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo. Namun Pj Gubernur itu bukan dari kalangan politisi, melainkan dari ASN. Â
Selama lima tahun Anies Baswedan telah melakukan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Terlepas dari kekurangan dan kelebihannya, banyak prestasi dan hasil kerja yang bisa dilihat secara kasat mata.
Hasil kerja Anies Baswedan dan jajarannya yang cukup monumental adalah pembangunan stadion sepak bola berskala internasional, yakni Jakarta International Stadium (JIS). Terlepas dari adanya pandangan bahwa pembangunan stadion itu sudah dicanangkan oleh gubernur-gubernur DKI Jakarta sebelumnya, faktanya Anies Baswedan lah yang bisa mewujudkannya.
Penataan transportasi Jakarta yang relatif lebih baik dari sebelumnya juga merupakan hasil kerja lain yang dilakukan Anies Baswedan dan jajarannya. Anies Baswedan telah mengupayakan integrasi transportasi umum di wilayah Jakarta, sehingga bisa menjangkau hampir seluruh wilayah Jakarta.
Seiring dengan itu, penataan trotoar jalan yang ada di ruas jalan protokol menjadi lebih tertata rapi dan indah. Trotoar juga menjadi ramah bagi pejalan kaki.
Kemudian Anies Baswedan juga telah "menyulap" Jakarta menjadi lebih indah, lebih bersih, dan lebih tertata. Mungkin tidak seluruh Jakarta 100 persen seperti itu. Tapi paling tidak tempat-tempat umum yang menjadi "muka"nya Jakarta seperti itu. Â
Selain itu Anies Baswedan juga telah berhasil membuat banyak rusunawa (rumah susun sederhana sewa) dan Kampung Susun. Ada 7.419 rusunawa dari 33 tower yang tersedia bagi masyarakat.
Itu hanya sebagian dari hasil kerja Anies Baswedan. Di luar itu tentu masih banyak lagi kalau dirinci lebih detail lagi.
Selama menjadi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan juga telah mendapatkan banyak penghargaan. Baik dari dalam atau pun dari luar negeri. Bahkan dalam 13 bulan pemerintahannya, Anies Baswedan telah mendapatkan 17 penghargaan.
Penghargaan yang sempat diperoleh Anies Baswedan, sebut saja misalnya Obession Awards 2018 Kategori Best Achiever In Regional Leader. Kemudian Universal Health Coverage (UHC) JKN-KIS Award 2018, Opini WTP atas LKPD DKI Jakarta tahun 2017 dari BPK, Top 40 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018 dari KemenPAN-RB, dan lain-lain.
Sebuah penghargaan tentu bukan sebatas selembar kertas atas sebentuk piala semata. Sebuah lembaga akan memberikan penghargaan jika memang pihak yang akan diberikannya layak menerima penghargaan itu.
Last but not least, Anies Baswedan juga pasti memiliki banyak kekurangan. Kekurangan yang paling nampak adalah belum teratasinya banjir di Jakarta dengan baik.
Namun bisa dipahami, Jakarta itu bisa disebut "kota banjir" sejak puluhan tahun lalu. Oleh karenanya tidak mudah dan sederhana untuk bisa mengatasi banjir di Jakarta. Bahkan sampai saat ini belum ada satu pun Gubernur DKI Jakarta yang mampu "membebaskan" Jakarta dari banjir.
Anies Baswedan adalah manusia biasa. No body is perfect. Di balik kekurangannya pasti memiliki kelebihan dan di balik kelebihannya pasti memiliki kekurangan.
Anies Baswedan akan segera mengakhiri masa jabatannya. Setelah tidak lagi menjabat jadi Gubernur DKI Jakarta, hendak ke mana Anies Baswedan? Sangat menarik untuk ditunggu apa dan bagaimana kiprah Anies Baswedan selanjutnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI