Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Ferdy Sambo "Korban" Prank Kuat Maruf dan PC?

1 September 2022   01:00 Diperbarui: 1 September 2022   01:02 4710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ferdy Sambo dan PC ketika melakukan rekonstruksi dalam kasus pembunuhan Brigadir J (30/08) (Sumber: tribunnews.com)

Pasca rekonstruksi kasus Brigadir J, Selasa, 30 Agustus 2022, perhatian dan perbincangan publik bukan mengarah kepada sosok tersangka utama Ferdy Sambo. Publik justru lebih tertarik kepada relasi dua tersangka lainnya dalam kasus yang sama.

Dua tersangka tersebut adalah pertama, sopir pribadi/asisten rumah tangga (ART) keluarga Ferdy Sambo, Kuat Maruf. Kedua, istri dari Ferdy Sambo sendiri, yakni Putri Candrawathi alias PC.  

Rasa penasaran dan imajinasi liar publik mungkin dipicu oleh salah satu adegan dalam rekonstruksi. Adegan yang dimaksud adalah ketika PC berada di tempat tidur dan di sana ada Kuat Maruf.

Jadi bukan Brigadir J yang lebih dulu ada di dalam kamar PC seperti selama ini banyak diberitakan. Kuat Maruf lah yang berada di kamar bersama PC terlebih dahulu.

Publik layak bertanya-tanya. Tujuan Kuat Maruf berada di kamar PC itu untuk apa? Apa yang dilakukan Kuat Makruf bersama PC di dalam kamar itu? Kok berani-beraninya seorang ART masuk ke kamar majikannya? Dan masih banyak pertanyaan lain yang jadi kepenasaran publik.

Mantan pengacara Brigadir J, yakni Deolipa Yumara memberikan “jawaban” atas sebagian pertanyaan yang ada di benak publik. Dikutip dari banyak media, termasuk wawancara di televisi, Deolipa Yumara menyebut bahwa ada hubungan khusus antara Kuat Maruf dan PC.

Hubungan khusus yang dimaksud Deolipa Yumara tentu bukan sekedar hubungan antara ART dan majikan. Tapi lebih dari itu, hubungan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan.

Deolipa Yumara menyebut hal itu berdasarkan apa yang pernah disampaikan oleh Bharada Richard Eliezer alias Bharada E kepada dirinya. Bharada E sudah lama curiga adanya hubungan terlarang yang terjadi antara Kuat Maruf sebagai ART dengan PC sebagai majikannya.

Bharada E dan mantan pengacaranya, Deolipa Yumara (Sumber: tribunnews.com)
Bharada E dan mantan pengacaranya, Deolipa Yumara (Sumber: tribunnews.com)

Deolipa Yumara kemudian membuat asumsi mengenai peristiwa yang terjadi di dalam kamar sewaktu di Magelang antara Kuat Maruf dan PC. Menurut Deolipa, saat itu Kuat Maruf dan PC berada di dalam kamar, melakukan hubungan intim.

Kejadian itu dipergoki oleh Brigadir J. Kuat Maruf dan PC, keduanya panik. Kuat Maruf kemudian mengejar Brigadir J dan membuat pengakuan yang bertolak belakang dengan fakta yang sebenarnya.

Kuat Maruf kemudian menghubungi Ferdy Sambo mengadu bahwa Brigadir J telah melecehkan PC. Sementara itu PC menghubungi Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR.

Dalam pengakuan Kuat Maruf, dirinya memergoki Brigadir J di dalam kamar PC. Setelah melihat dirinya, Brigadir J lari keluar kamar dan PC berada di tempat tidur sedang menangis dengan pakaian acak-acakan.

Itu pengakuan Kuat Maruf yang disampaikan kepada penyidik. PC pun menyampaikan pengakuan yang sama dengan apa yang disampaikan oleh Kuat Maruf. Hal itu berbeda dengan asumsi Deolipa Yumara.

Kalau lah kecurigaan Bharada E terkait hubungan terlarang antara Kuat Maruf dan PC benar. Kalau lah asumsi yang disampaikan oleh Deolipa Yumara tentang fakta sebenarnya yang terjadi antara Kuat Maruf dan PC benar. Berarti mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo terkena prank dan termakan berita hoaks dari Kuat Maruf dan PC, istrinya.

Selain itu kalau lah benar, sekali lagi kalau lah benar Kuat Maruf dan PC memiliki hubungan khusus dan membuat rekayasa dan pengakuan palsu kepada Ferdy Sambo, sungguh jahat dan sungguh besar dosa kedua orang itu.

Kuat Maruf berarti telah mengkhianati kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan majikannya sendiri. PC pun demikian, telah mengkhianati kepercayaan dan kehormatan suaminya, yang seharusnya dijunjung tinggi.

Brigadir J, PC, dan Kuat Maruf (Sumber: tribunnews.com)
Brigadir J, PC, dan Kuat Maruf (Sumber: tribunnews.com)

Kuat Maruf dan PC juga telah tega mengorbankan orang lain, yakni Brigadir J yang tak berdosa. Brigadir J mereka fitnah, sehingga akibat fitnah itu Ferdy Sambo marah dan kemudian melenyapkan nyawa Brigadir J dengan sadis.

Kalau lah satu-satunya motif Ferdy Sambo melenyapkan nyawa Brigadir J adalah laporan Kuat Maruf dan PC, berarti aktor intelektual pembunuhan Brigadir J adalah Kuat Maruf dan PC. Ferdy Sambo bisa jadi hanya seorang “korban”. Dalam hal ini Ferdy Sambo “korban” prank dan hoaks dari Kuat Maruf dan PC, istrinya.

Namun pertanyaannya kemudian, semudah itukah Ferdy Sambo yang seorang Kadiv Propam dengan pangkat Bintang Dua termakan provokasi Kuat Maruf dan PC? Bukankah Ferdy Sambo bisa “menyidangkan” Brigadir J, Kuat Maruf, dan PC terlebih dahulu sebelum memberikan hukuman kepada Brigadir J?

Fakta yang sesungguhnya mungkin akan cukup makan waktu untuk bisa terkuak. Hal itu berkaitan dengan motif pembunuhan yang dilakukan oleh Ferdy Sambo. Dan hal tersebut yang perlu terus dieksplore oleh para penyidik, jaksa, dan hakim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun