Seorang lelaki setengah baya
Berkeliling dari kampung ke kampung
Menjajakan minuman tradisional bajigur
Dan aneka makanan berbahan singkong
Menggunakan roda
Tersenyum senang dan bahagia
Karena dagangannya habis terjual
Lebih awal
Biasanya dagangan baru habis terjual
Menjelang pukul 12 malam
Kadang juga tersisa tak habis semua
Kini pukul 10 malam dagangan sudah habis
Tak bersisa
Dihitungnya uang di laci roda
Ada dua lembar uang seratus ribuan
Ada dua lembar uang lima puluh ribuan
Ada dua lembar uang dua puluh ribuan
Ada dua lembar uang sepuluh ribuan
Ada dua lembar uang lima ribuan
Sisanya 22 lembar uang dua ribuan
Baginya cukup lumayan
Sebagian digunakan untuk modal lagi
Sebagian untuk beli beras dan lauknya
Sebagian untuk beli mainan cucunya
Sebagian disihkan untuk tabungan haji
Namun dia tak lupa
Sebagian kecil ia sisihkan untuk berderma
Luar biasa
Lelaki setengah baya itu
Pulang dengan sumringah
Kendati harus menempuh jarah yang jauh
Bermandi peluh
Namun dia tak mengeluh
Didorongnya roda yang sudah tak berisi
Menyusuri jalanan sepi sunyi
Ketika banyak orang sudah di alam mimpi
Lelaki itu masih terus berjuang tiada henti
Demi menghidupi anak isteri
Dan hidup yang lebih berarti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H