Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Indonesia Keluar dari AFF? Tak Ada Urgensinya

21 Juli 2022   09:13 Diperbarui: 21 Juli 2022   20:13 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegagalan Indonesia U-19 ke semi final Piala AFF menjadi pemicu wacana Indonesia keluar dari AFF (Sumber: tribunnews.com)

Adanya ancaman dari PSSI bahwa Indonesia akan keluar dari organisasi sepakbola Asia Tenggara AFF (ASEAN Football Federation) ramai diperbincangkan dan jadi headline salah satu media Vietnam, The Thao 247. Banyak pula netizen mendukung ancaman PSSI tersebut.

Ancaman dari PSSI bahwa Indonesia akan keluar dari AFF merupakan buntut dari kekecewaan PSSI di kejuaraan Piala AFF U-19 beberapa waktu lalu. Sebagaimana diketahui bahwa Indonesia yang tergabung di Grup A gagal lolos ke semi final secara dramatis gegara di pertandingan terakhir dua saingan Indonesia Thailand dan Vietnam diduga bermain "sepak bola gajah".

Saat itu di pertandingan terakhir Grup A Indonesia menang besar 5-1 atas Myanmar. Namun kemenangan Indonesia menjadi tidak berarti sebab di pertandingan lain Thailand dan Vietnam bermain imbang 1-1. Sehingga yang berhak lolos ke semi final adalah Thailand dan Vietnam.

Jumlah poin yang diperoleh Indonesia dengan jumlah poin yang diperoleh oleh Thailand dan Vietnam sesungguhnya sama, 11 poin. Bahkan Indonesia lebih unggul dari segi agregat gol.

Namun karena Indonesia bermain imbang 0-0 ketika berhadapan dengan Vietnam dan dengan Thailand, Indonesia tersingkir. Sebab menurut aturan di Piala AFF U-19 jika ada tiga tim yang memiliki poin yang sama, maka penentunya adalah selisih gol dalam duel antara ketiga tim yang terlibat.

Indonesia dalam hal itu jelas kalah. Sebab Indonesia memiliki selisih gol 0-0, sementara Thailand dan Vietnam memiliki selisih gol 1-1.      

Masalah tidak sampai di situ. Indonesia sebagai tuan rumah dan berada di atas angin merasa dirugikan. PSSI yang menduga adanya permainan "sepak bola gajah" antara Thailand dan Vietnam. melakukan protes kepada AFF. Namun AFF bergeming, slow respon, sehingga menimbulkan kekecewaan bagi PSSI.

Itulah latar belakang ancaman PSSI bahwa Indonesia akan keluar dari AFF. Selanjutnya PSSI menyatakan Indonesia kemungkinan akan bergabung dengan federasi sepak bola Asia Timur EAFF (East Asian Football Federation). PSSI pun menyatakan telah melakukan komunikasi dengan pihak EAFF.

Namun PSSI juga masih melakukan kajian secara mendalam untung ruginya keluar dari AFF dan bergabung dengan EAFF. PSSI masih melakukan diskusi mengenai hal itu.

Nah, tepatkah jika Indonesia keluar dari AFF? Tepat atau tidak adalah masalah persepsi yang subjektif. Masalahnya, apa urgensi Indonesia keluar dari AFF dan bergabung dengan EAFF?

Ada beberapa hal yang mungkin harus dipikirkan terlebih dahulu oleh PSSI dan pihak-pihak terkait. Pertama, secara geografis Indonesia berada di Asia Tenggara, bukan di Asia Timur. Artinya jika Indonesia keluar dari federasi sepak bola Asia Tenggara dan bergabung dengan federasi sepak bola Asia Timur menjadi sedikit rancu dan aneh.

Memang tidak ada aturan yang melarang sebuah negara bergabung dengan federasi sepak bola yang bukan federasi sepak bola di lingkungan terdekatnya. Seperti Australia misalnya.

Australia asalnya merupakan bagian dari federasi sepak bola Oseania, OFC karena secara geografis Australia berada di kawasan Oseania. Tapi sejak tahun 2013 lalu Australia keluar dari OFC dan kemudian bergabung dengan federasi sepak bola Asia, AFC.

Kedua, di federasi sepak bola AFF pun Indonesia masih berada di bawah bayang-bayang Thailand, Vietnam, bahkan Malaysia. Padahal level Thailand, Vietnam, atau Malaysia masih jauh jika dibandingkan dengan Korea Selatan, Jepang, atau Cina yang ada di federasi sepak bola EAFF.

Seandainya Indonesia benar-benar bergabung dengan EAFF apakah level sepak bola Indonesia akan naik? Saya tidak yakin. Saya malah berpendapat sebaliknya. Indonesia justru akan terlihat lebih "kerdil" karena berada di antara para raksasa sepak bola Asia. Yakni Korea Selatan, Jepang, dan Cina.

Alih-alih sepak bola Indonesia lebih maju, mungkin malah sebaliknya. Jika di AFF Indonesia masih bisa memberikan perlawanan kepada Thailand atau Vietnam. Tapi di EAFF? Indonesia malah mungkin akan menjadi bulan-bulanan Korea Selatan atau Jepang.

Ketiga, alih-alih keluar dari AFF dan bergabung dengan EAFF, menurut saya lebih baik Indonesia melakukan introspeksi diri. Indonesia, dalam hal ini PSSI harus melakukan evaluasi dan revolusi besar-besaran untuk kemajuan sepak bola tanah air.

PSSI harus lebih profesional. Kesampingkan segala hal yang bersifat dan berbau politis dari sepak bola. Baik dalam pengelolaan organsasi maupun menyangkut hal-hal teknis.

PSSI mungkin harus lebih banyak belajar dari organisasi sepak bola negara lain yang sudah jauh lebih maju. Misalnya PSSI belajar kepada FA, FIGC, RFEF, dan yang lainnya. PSSI harus mencari tahu "resep" mengapa mereka mampu menciptakan tim nasional yang hebat dan disegani.

Jadi keluar dari AFF dan bergabung dengan EAFF menurut saya bukan sebuah solusi. Saya melihatnya hanya sebuah luapan emosi sesaat PSSI yang dipicu oleh sebuah kekecewaan. Hal itu tak akan banyak membantu dalam meningkatkan level dan prestasi sepak bola nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun