Pasca ditinggal Neymar ke PSG tahun 2017 dan ditinggal Lionel Messi ke klub yang sama tahun 2021 lalu, Barcelona praktis tidak memiliki duet lini depan yang mumpuni. Di lini depan Barcelona memang masih ada nama Ousmane Dembele atau Memphis Depay misalnya. Tapi kualitas keduanya masih belum menyamai Neymar atau Messi.
Dampaknya Barcelona tidak bisa bersaing dengan "musuh bebuyutan" Real Madrid di kompetisi lokal. Barcelona juga tidak bisa bersaing dengan klub-klub elit Eropa lainnya di kompetisi Eropa.
Bahkan ketika Barcelona mencoba berspekulasi dengan mengganti juru taktik dari Quique Setien ke Ronald Koeman (tahun 2020) dan dari Ronald Koeman ke Xavi Hernandez (tahun 2021), Barcelona tak kunjung berprestasi. Tak ada trofi La Liga atau trofi kompetisi Eropa yang bisa diraih oleh ketiga pelatih Barcelona di atas.
Tidak Quique Setien, tidak Ronald Koeman, dan tidak pula Xavi Hernandez. Satu-satunya trofi yang sempat diraih Barcelona adalah Copa del Rey di masa kepelatihan Ronald Koeman.
Tiga musim terakhir Barcelona harus jadi penonton ketika dua tim asal kota Madrid, yakni Real Madrid dan Atletico Madrid mengangkat trofi La Liga. Real Madrid mengangkat trofi La Liga di musim 2019-2020 dan di musim 2021-2022. Sementara Atletico Madrid mengangkat trofi La Liga di musim 2020-2021.
Di musim ini Barcelona mencoba berbenah. Salah satu upaya yang dilakukan Barcelona adalah mendatangkan beberapa pemain top, termasuk di lini depan.
Barcelona berhasil mendatangkan Raphinha dari Leeds United dengan harga cukup mahal, Rp. 1.008,14 milyar. Barcelona juga berhasil mendatangkan dua pemain top lain dengan status bebas transfer, yakni Franck Kessie dari AC Milan dan Andreas Christensen dari Chelsea.
Selanjutnya, pemain paling top yang berhasil didatangkan Barcelona adalah "Raja Gol" Bundesliga, yakni Robert Lewandowski. Lewandowski berhasil didatangkan Barcelona dari Bayern Munchen dengan harga transfer Rp. 782, 17 milyar.
Siapa pun tahu kualitas Lewandowski. Pemain asal Polandia itu merupakan salah satu penyerang haus gol dan pemain yang sangat berbahaya di depan gawang lawan. Hampir setiap pertandingan Lewandowski selalu mencetak gol.
Kini Lewandowski telah berseragam Barcelona. Artinya Barcelona telah memiliki jaminan di lini depan. Barcelona pun diprediksi akan menjadi tim yang subur kembali sebagaimana di era Lionel Messi.
Sebelumnya, di pertengahan musim lalu Barcelona juga telah berhasil mendatangkan penyerang top lain yang juga cukup tajam dari Arsenal, yakni Pierre Emerick-Aubameyang. Pemain asal Gabon itu ditebus dengan mahar  Rp. 260,72 milyar.
Aubameyang memang tidak setajam Lewandowski. Namun ketajaman Aubameyang tidak diragukan lagi.
Lewandowski dan Aubameyang, sesungguhnya pernah bermain bersama ketika keduanya bermain di salah satu klub elit Bundesliga, yakni Borussia Dortmund. Saat itu Lewandowski dan Aubameyang bermain bersama di musim 2013-2014.
Musim depan (2022-2023), pelatih Barcelona Xavi Hernandez mungkin akan memasangkan dua penyerang top nan tajam itu. Kendati tidak persis sama, duet Lewandowski-Aubameyang mungkin bisa disamakan dengan duet Lionel Messi-Neymar.
Duet Lewandowski-Aubameyang dengan demikian akan menjadi ancaman serius bagi lini belakang tim-tim La Liga lainnya. Termasuk bagi lini belakang "musuh bebuyutan" Barcelona, yakni Real Madrid.
Para pemain lini belakang tim-tim La Liga dan termasuk Real Madrid harus bekerja ekstra keras menjaga lini pertahanannya. Kalau tidak, Lewandowski atau Aubameyang akan "menghukum" dengan torehan gol.
Kehadiran duet Lewandowski-Aubameyang juga akan membantu meringankan tugas sang pelatih Xavi Hernandez dalam mengangkat kembali prestasi Barcelona di kancah domestik dan Eropa. Sebab tanpa adanya pemain top di lini depan, Xavi kesulitan menjadikan kembali Barcelona sebagai tim yang disegani.
Dengan kualitas pemain yang biasa-biasa saja, musim lalu Xavi tidak bisa berbuat banyak. Xavi tak mampu mempersembahkan satu trofi pun. Xavi mungkin pelatih hebat. Tapi tanpa kehadiran pemain hebat dalam skuadnya, kehebatan Xavi tidak terlihat.
Dengan memiliki duet Lewandowski-Aubameyang, apakah musim depan Barcelona akan auto juara? Kalau duet Lewandowski-Aubameyang bisa benar-benar tajam seperti yang diprediksi banyak orang, tak bisa diragukan lagi Barcelona akan auto juara. Kita lihat saja. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H