Puncak pelaksanaan ibadah haji tahun ini akan dimulai pada hari Jumat, 8 Juli 2022. Yaitu dengan melaksanakan wukuf di Padang Arafah. Semua jamaah haji dari seluruh dunia harus hadir dan berada di sana. Sebab wukuf di Padang Arafah adalah rukun dan inti dari pelaksanaan ibadah haji.
Mereka yang tidak hadir di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, maka dianggap tidak melaksanakan ibadah haji. Mereka harus mengulanginya tahun depan. Sebab "Al-Hajj Arafah (Haji itu adalah Arafah) ", demikian sabda Nabi SAW. Â
Secara bahasa wukuf bearasal dari kata waqafa-yaqifu-wukufan, yang artinya berhenti atau diam. Sedangkan secara istilah, wukuf berarti hadir dan berada di Padang Arafah dari mulai tergelincirnya matahari ke arah barat (waktu zhuhur) sampai terbenamnya matahari (waktu maghrib) atau sampai sebelum terbit fajar pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Padang Arafah memiliki wilayah yang sangat luas. Luasnya diperkirakan mencapai 12 juta meter persegi atau sama dengan 12 kilometer persegi. Dengan demikian Padang Arafah mampu menampung jutaan jamaah haji. Â Â
Menurut historisnya, Padang Arafah adalah tempat pertemuan antara manusia pertama sekaligus nabi pertama, yakni Adam 'Alaihi Salam dengan isterinya Hawa yang terpisah lama. Padang Arafah juga merupakan tempat pertemuan Ibrahim 'Alaihi Salam dengan isterinya Hajar. Â Wukuf di Arafah, dengan demikian merupakan napak tilas kedua nabi itu. Â
Padang Arafah secara harfiah berarti "Padang Pengenalan". Sebab kata "arafah" berasal dari kata "arafa-ya'rifu-arafah" yang mengandung arti mengenal, mengetahui, atau menyadari.
Semua jamaah haji yang melakukan wukuf di Padang Arafah dengan demikian harus bisa mengenal, mengetahui, atau menyadari eksistensi dirinya dan juga mengenal, mengetahui, atau menyadari eksistensi orang lain. Hal itu dikarenakan di Padang Arafah berkumpul jutaan manusia dari segala penjuru dunia.
Tak ada status sosial atau simbol-simbol primordial di sana. Semua manusia yang berkumpul di Padang Arafah statusnya sama. Tak ada pejabat atau rakyat. Tak ada kaya atau miskin. Tak ada kulit putih, coklat, atau hitam. Semua sama.
Siapa orang kaya siapa orang miskin, siapa pejabat siapa rakyat, siapa orang terkenal siapa orang yang tidak terkenal, dan lain-lain, tidak akan kelihatan. Semua kelihatan sama, tak ada pembeda.