Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Hati-hati, Amal Kebaikan Bisa Hancur karena Perbuatan Dosa yang Kita Lakukan

17 April 2022   07:09 Diperbarui: 17 April 2022   07:21 1606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Allah SWT Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Salah satu bentuk kasih sayang-Nya adalah memberikan balasan pahala atas segala amal baik yang dilakukan dengan balasan yang lebih baik. Seperti dalam banyak keterangan, melakukan satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kebaikan.

Bahkan dalam beberapa keterangan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi 70 kali lipat sampai 700 kali lipat. Luar biasa.

Sementara jika melakukan keburukan hanya akan dibalas dengan satu keburukan lagi. Tidak dilipatgandakan.

Kendati demikian kita harus berhati-hati, sebab ada beberapa perbuatan buruk yang jika dilakukan bisa menghancurkan amal kebaikan yang kita lakukan. Hal itu akan membuat amal kebaikan yang kita lakukan menjadi sia-sia.

Ibaratnya kita rajin bercocok tanam. Segala tanaman kita tanam. Kita pupuk kita pelihara tanaman-tanaman itu. Tapi sayang tanaman itu tidak kita jaga dari berbagai hama yang bisa menggagalkan panen kita. Akibatnya tanaman yang kita tanam tidak bisa kita nikmati hasilnya karena rusak oleh hama yang kita biarkan.

Beberapa contoh perbuatan buruk yang bisa menghancurkan amal kebaikan, dalam salah satu hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dengan sanad Abu Hurairah RA disebutkan ada tujuh macam.

Pertama, menyekutukan Allah. Kedua, melakukan sihir. Ketiga, membunuh jiwa yang diharamkan Allah tanpa alasan yang dibenarkan. Keempat, memakan harta riba. Kelima, memakan harta anak yatim. Keenam, lari dari medan perang. Terakhir ketujuh, menuduh perempuan mukmin baik-baik melakukan perzinaan.

Selain ketujuh perbuatan buruk yang bisa menghancurkan amal kebaikan di atas, ada juga perbuatan buruk lain yang berdampak sama. Misalnya hasud (iri dengki).

Dalam salah satu hadits disebutkan bahwa Nabi saw telah memberikan warning untuk berhati-hati dengan masalah hasud (iri dengki).  Sebab hasud (iri dengki) bisa "memakan" kebaikan seperti api yang "memakan" kayu bakar.

Kita bisa membayangkan, betapa pun banyaknya kayu bakar yang bertumpuk jika sudah dilahap "si jago merah" pasti akan habis. Begitu pula dengan amal kebaikan yang banyak bisa habis oleh perbuatan hasud (iri dengki) yang dilakukan.

Selain itu, perbuatan buruk yang bisa merusak amal kebaikan juga adalah sikap pamer atau riya. Artinya ketika melakukan kebaikan tidak tulus ikhlas, tapi ada motif lain.

Misalnya rajin berderma tapi ingin dipuji sebagai seorang dermawan. Rajin berderma tapi ingin disanjung-sanjung orang lain. Dan sebagainya.

Sikap sombong juga termasuk perbuatan buruk yang bisa merusak amal kebaikan. Seperti rajin berderma tapi dalam hati merasa dirinya lah yang paling dermawan. Dia menganggap tidak akan ada orang lain sedermawan dirinya.

Bisa juga rajin berderma tapi dengan maksud merendahkan orang yang dikasih derma itu. Dia berderma karena ingin membuktikan bahwa dirinya lebih tinggi kedudukannya dari orang yang dikasih derma itu.

Di luar yang telah disebutkan di atas, masih ada beberapa perbuatan buruk lain yang bisa merusak amal kebaikan. Sebut saja murtad, ghibah (membicarakan kejelekan orang lain), berbuat dzalim (aniaya) kepada orang lain, memutus hubungan silaturahmi,  dan sebagainya.

Dengan demikian kita patut bersyukur jika telah bisa melakukan banyak amal kebaikan. Namun kita juga patut waspada dengan perbuatan buruk yang bisa merusak amal kebaikan itu. Kita harus bisa menjaga jangan sampai amal kebaikan yang kita lakukan rusak oleh perbuatan buruk yang kita lakukan.

Pesan moralnya adalah kita harus terus memperbanyak, melakukan, dan menjaga perbuatan baik. Di sisi lain kita harus bisa meminimalisir untuk tidak melakukan perbuatan buruk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun