Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Seandainya Semua Bulan adalah Ramadan

8 April 2022   17:51 Diperbarui: 8 April 2022   19:08 1239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : tribunnews.com

Secara teologis bulan Ramadan adalah bulan yang istimewa. Hal itu karena di bulan Ramadan memang banyak peristiwa atau kejadian yang istimewa. Seperti turunnya Al-Qur'an, terjadi di bulan Ramadan. Sehingga bulan Ramadan disebut sebagai Syahrul Qur'an.

Kemudian di bulan Ramadan ada peristiwa yang disebut dengan lailatul qadar. Sehingga bulan Ramadan disebut sebagai Syahrul lailatul qadar.

Lailatul qadar adalah sesuatu yang sangat luar biasa, di dalamnya mengandung kebaikan yang banyak. Nilai kebaikan yang terkandung di dalam lailatul qadar itu seperti dijelaskan dalam Al-Qur'an bahkan lebih baik dari seribu bulan.  

Seribu bulan ini jika kita konversi kurang lebih 83 tahun 4 bulan. Artinya satu kebaikan berbanding dengan 83 tahun 4 bulan. Sungguh luar biasa.

Dalam salah satu hadits nabi SAW, bulan Ramadan disebut sebagai bulan yang penuh berkah. Sehingga bulan Ramadan disebut pula sebagai syahrun mubarak.

Di bulan Ramadan banyak keberkahan yang bisa didapatkan. Terutama keberkahan dalam masalah ibadah.

Di bulan Ramadan pula Allah SWT memberi ruang pengampunan yang lebih lebar dan luas kepada hamba-hamba-Nya yang mau bertobat dan berbuat baik. Oleh karenanya bulan Ramadan disebut pula sebagai syahrul maghfiroh.

Selain itu banyak hal lain yang menunjukkan bahwa bulan Ramadan memang bulan yang istimewa secara teologis, yang berbeda dengan bulan lainnya. Sehingga tidak mengherankan jika bulan Ramadan ada yang menyebut sebagai Sayyidus Syuhur (Penghulu dari bulan-bulan lainnya).

Keistimewaan bulan Ramadan tersebut memang berdampak dalam kehidupan umat Islam sendiri. Baik terhadap sikap atau perilakunya.

Di bulan Ramadan orang-orang pada umumnya relatif lebih bisa mengendalikan diri, lebih sabar, dan lebih banyak beribadah. Selain itu di bulan Ramadan juga orang-orang pada umumnya lebih care kepada sesama, banyak berbuat baik, banyak bersedekah, dan hal lainnya yang sifatnya positif.

Di bulan Ramadan orang-orang pada umumnya berubah menjadi sangat baik. Perubahan itu cukup signifikan jika dibandingkan dengan sikap atau perilaku mereka di bulan lain selain Ramadan.   

Bulan Ramadan benar-benar mampu mengubah sikap atau perilaku banyak orang. Bahkan termasuk mereka yang sebelum bulan Ramadan bisa dibilang memiliki sikap atau perilaku yang kurang baik.   

Seandainya semua bulan adalah bulan Ramadan, tentu suasana akan terasa senantiasa sejuk, damai, dan membahagiakan. Sebab orang-orang lebih bisa menjaga sikap dan perilakunya, lebih care, dan banyak berbuat kebaikan.

Namun hal yang tak mungkin jika semua bulan adalah bulan Ramadan. Justeru umat Islam lah dalam hal ini yang harus bisa mentransformasikan keistimewaan dan spirit bulan Ramadan kepada bulan lainnnya. 

Sehingga di bulan selain Ramadan orang-orang, terutama yang telah menjalankan ibadah puasa bisa tetap menjaga sikap dan perilakunya. Selain itu mereka tetap care kepada sesamanya dan terus melakukan banyak kebaikan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun