Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Jangan Ngabuburit dengan Melakukan Perbuatan Maksiat

7 April 2022   13:20 Diperbarui: 7 April 2022   13:27 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ngabuburit dengan berburu makanan di pasar kuliner dadakan (Sumber : tribunnews.com)

Tradisi ngabuburit saat ini sudah cukup jauh bergeser dari tradisi ngabuburit dulu. Saat ini tradisi ngabuburit juga tidak hanya dilakukan oleh anak-anak orang Sunda, tapi juga oleh mereka yang bukan orang Sunda. Bukan hanya anak-anak, tapi juga orang dewasa.

Kini Ngabuburit sudah menjadi tradisi banyak orang. Tradisi itu sekarang ini dilakukan orang dengan beragam kegiatan.

Ada sebagian orang yang mengisi kegiatan ngabuburit dengan jalan-jalan sore, mendatangi pasar kuliner dadakan, berburu takjil gratis, atau sekedar menghabiskan waktu di taman. Mungkin juga ada orang yang mengisi kegiatan ngabuburit dengan bermain game online, nonton film, jogging sore hari, atau sekedar nongkrong di pusat perbelanjaan.

Namun tidak sedikit pula orang yang mengisi kegiatan ngabuburit dengan kegiatan keagamaan. Seperti dengan melakukan kegiatan kajian agama, diskusi masalah agama, tadarrus al-Qur'an, ceramah keagamaan, dan lain-lain.

Apa pun kegiatan ngabuburit yang dilakukan, harus dipastikan bahwa kegiatan itu bukan merupakan bagian dari atau mengandung unsur perbuatan maksiat. Sebab jika hal itu dilakukan, akan menjadi sebuah kontradiksi.

Melaksanakan ibadah puasa adalah sebuah kebaikan yang sangat luar biasa. Tapi dengan melakukan kegiatan ngabuburit yang mengandung unsur perbuatan maksiat, secara tidak langsung telah merusak ibadah puasa itu sendiri.

Hal itu menjadi sebuah kerugian besar bagi orang yang menjalankan ibadah puasa. Sebab puasanya menjadi kosong, tidak berpahala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun