Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mancini Ternyata Lebih Memilih Joao Pedro Ketimbang Balotelli

24 Maret 2022   06:32 Diperbarui: 25 Maret 2022   01:20 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemanggilan Joao Pedro oleh Mancini adalah sebuah perjudian bagi Italia. Sebab Joao Pedro adalah pemain debutan yang kiprahnya belum kelihatan di tim nasional Italia. 

Betul di level klub Joao Pedro cukup tajam dan bersinar, tapi di level tim nasional belum tentu. Sebab seperti performa para penyerang Italia lainnya juga hampir semua seperti itu.

Cirro Immobile di level klub tampil perkasa, tapi di tim nasional biasa-biasa saja. Begitu pula dengan Lorenzo Insigne, Domenico Berardi, atau yang lainnya.

Joao Pedro juga seorang pemain yang tergolong sudah tidak muda lagi untuk ukuran seorang pemain sepak bola. Usia Joao Pedro tidak berbeda jauh dengan Balotelli. Joao Pedro 30 tahun dan Balotelli 31 tahun.

Pemanggilan Joao Pedro mungkin bisa disebut sebagai hal yang cukup mengejutkan. Tapi Italia memang beberapa kali pernah melakukan hal seperti itu ketika menjelang Piala Dunia.

Seperti menjelang Piala Dunia 1982, Italia memanggil salah seorang penyerang bernama Paolo Rossi. Saat itu menuai pro kontra karena Rossi merupakan pemain yang pernah dihukum larangan bermain selama dua tahun.

Enzo Berzoat, pelatih Italia saat itu bergeming tetap memasukkan nama Paolo Rossi ke dalam skuadnya. Nyatanya Rossi kemudian menjadi pahlawan Italia di Piala Dunia 1982 yang saat itu dilangsungkan di Spanyol.

Kemudian menjelang Piala Dunia 1990, Italia juga secara mengejutkan memanggil seorang pemain bernama Salvatore Shillaci untuk pertama kalinya. Dibandingkan dengan nama popular seperti Gianluca Vialli, Roberto Mancini, atau Andrea Carnevale saat itu, Shillaci "bukan siapa-siapa".

Azeglio Vicini, pelatih Italia saat itu dengan yakin tetap memasukkan nama Salvatore Shillaci ke dalam skuadnya. Sebagaimana Paolo Rosssi, Salvatore Shillaci juga kemudian menjadi pahlawan Italia.

Shillaci menjadi solusi lini depan Italia yang cenderung mandul. Performa Shillaci lebih ciamik dari para penyerang Italia saat itu. Pamor penyerang Italia seperti Gianluca Vialli, Roberto Mancini, atau Andrea Carnevale, dan yang lainnya pun pudar oleh kegemilangan Shillaci.

Apakah pemanggilan Joao Pedro menjelang Piala Dunia juga merupakan sebuah indikasi bahwa yang bersangkutan akan bisa tampil ciamik bersama Gli Azzurri? Jawabannya mungkin ya, tapi bisa juga tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun