Melempemnya performa Kane bisa jadi karena hati sang striker sudah tidak ada di Tottenham lagi. Hati Kane sudah "gentayangan" entah ke mana. Kane berada di Tottenham mungkin hanya fisiknya saja.
Sekedar flash back, pada musim lalu secara terang-terangan Kane minta dijual. Salah satu alasan Kane ingin hengkang dari Tottenham karena klub yang bermarkas di Tottenham Hotspur Stadium itu tidak kunjung meraih trofi. Â Â
Salah satu klub yang sangat bernasfsu mendatangkan Kane adalah Manchester City. The Citizens berminat merekrut Kane sebagai pengganti  Aguero yang dilepas ke Barcelona. Selain itu tentu saja, The Citizens berminat merekrut Kane karena kualitas Kane sendiri yang mumpuni.
Namun transfer Kane dari Tottenham ke Manchester City yang sudah menghangat dan hampir terjadi itu tiba-tiba sepi lagi. Ada selentingan Manchester City tidak sanggup menebus mahar Kane yang sangat mahal. Di sisi lain pemilik Tottenham Daniel Levy jugga dikabarkan tak menghendaki Kane keluar dari Tottenham. Â
Akibatnya Kane yang sudah merasa tidak nyaman di Tottenham, dengan terpaksa harus tetap menjadi bagian skuad Tottenham. Kane batal dijual. Bisa jadi Kane marah dan sakit hati kepada pemilik Tottenham.
Terlepas dari cerita pilu Kane, pertandingan antara Manchester City versus Tottenham nanti akan mmenghadirkan dua pelatih kawakan nan hebat. Ada Pep Guardiola di kubu Manchester City dan ada Antonio  Conte  di kubu Tottenham.
Kedua pelatih itu akan beradu taktik demi kemenangan tim masing-masing. Siapa yang lebih unggul dalam menerapkan taktik kepada anak buahnya, Guardiola atau Conte? Jawaban pastinya bisa terjawab setelah pertandingan antara The Citizens versus The Lilywhites usai. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H