Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Debut Frank Lampard, Manis di Piala FA tapi Pahit di EPL

9 Februari 2022   08:01 Diperbarui: 9 Februari 2022   08:13 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Frank Lampard (Sumber : kompas.com)

Frank Lampard resmi ditunjuk sebagai pelatih baru Everton pada Senin (31/01). Lampard menggantikan Rafael Benitez yang diberhentikan Everton dua minggu sebelumnya (16/01). Benitez diberhentikan akibat hasil minor Everton di EPL.

Debut pertama Lampard bersama Everton adalah menghadapi "Si Lebah" Brentford, Sabtu (05/02). Tapi bukan di EPL (English Premier League), melainkan di Piala FA.

Pertandingan Everton versus Brentford dilangsungkan di Goodison Park, markas Everton. Dalam pertandingan itu Everton berhasil menghajar "Si Lebah" Brentford dengan skor meyakinkan, 4-1.

Everton pun melaju ke putaran kelima Piala FA. Di putaran kelima Everton akan menghadapi tim yang bermain di Liga Nasional, kasta kelima sepak bola Inggris, yakni Boreham Wood, Kamis (03/03).

Debut Lampard bersama Everton, dengan demikian berbuah manis. Lampard sukses dalam debut pertamanya.

Selanjutnya empat hari berselang, Lampard bersama Everton harus menghadapi Newcastle United di EPL, Rabu dini hari (09/02). Itu merupakan pertandingan ke-21 Everton dan pertandingan ke-22 Newcastle United.

Pertandingan melawan Newcastle tersebut secara keseluruhan merupakan pertandingan kedua Lampard bersama Everton. Namun di EPL, pertandingan melawan Newcastle tersebut adalah debut Lampard bersama Everton.

Tidak seperti di Piala FA kala menghadapi Brentford, debut Lampard bersama Everton di EPL tidak berjalan sesuai harapan. Dalam laga melawan Newcastle tersebut Lampard bersama Everton harus menelan pil pahit. Everton dipermak Newcastle dengan skor 3-1.

Dalam pertandingan yang dilangsungkan di St. James Park tersebut, Everton sesungguhnya unggul lebih dahulu atas Newcastle. Everton unggul di menit ke-36 melalui gol bunuh diri bek Newcastle Jamaal Lascelles. Newcastle 0, Everton 1.

Namun keunggulan Everton tidak bertahan lama. Satu menit kemudian giliran bek Everton yang melakukan blunder. Mason Holgate "membalas" gol bunuh diri Jamaal Lascelles di menit ke-37. Newcastle 1, Everton 1.

Petaka bagi Lampard dan Everton datang di menit ke-56 setelah Ryan Fraser membobol gawang Jordan Pickford. Newcastle 2, Everton 1.

Alih-alih bisa menyamakan kedudukan, Everton malah kembali kebobolan di menit ke-80. Kali ini giliran pemain baru Newcastle, Kieran Trippier yang membobol gawang Jordan Pickford. Newcastle 3, Everton 1.

Kedudukan 3-1 untuk keunggulan tuan rumah Newcastle bertahan sampai peluit akhir  pertandingan ditiup wasit. Debut pertama Lampard bersama Everton di EPL pun berbuah pahit.

Dengan kekalahan tersebut Everton tidak beranjak dari papan bawah. Everton tetap berada di urutan ke-16 dengan perolehan poin 19, hasil dari 5 kali menang, 4 kali seri, dan 12 kali kalah.

Sebaliknya bagi Newcastle, kemenangan atas Everton sedikit menaikkan posisinya dari zona degradasi. Kini Newcastle berada di urutan ke-17 klasemen sementara EPL.

Kekalahan Everton dari Newcastle tentu harus menjadi semacam lampu kuning bagi Lampard untuk berhati-hati. Jangan sampai  Everton semakin terpuruk di EPL.  

Lampard memang masih memiliki cukup waktu untuk bisa memperbaiki posisi dan mengangkat performa Everton. Bersama Everton di EPL musim ini, Lampard masih memiliki sisa 17 pertandingan lagi.

Artinya Lampard masih bisa membuktikan kualitas kepelatihannya di 17 pertandingan sisa tersebut. Kalau Lampard  bisa memenangkan 10 pertandingan saja, itu akan cukup luar biasa. Everton dipastikan akan beranjak dari papan bawah.

Apalagi jika Lampard mampu menyapu bersih 17 pertandingan sisa Everton dengan kemenangan. Bisa-bisa Everton finish di posisi "5 Besar" klasemen akhir EPL.

Tugas Lampard bersama Everton memang tidak ringan dan tidak mudah. Oleh karena itu Lampard tetap harus fokus dan serius. Kalau tidak, Lampard bisa bernasib sama dengan Rafael Benitez.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun