Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Eureup-eureup, Fenomena Sleep Paralysis yang Dikenal Masyarakat Sunda

9 Januari 2022   07:58 Diperbarui: 9 Januari 2022   10:04 2621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu waktu, saya menginap di rumah paman. Saya tidur di lantai atas, sendirian. Di saat dini hari, saya merasa sudah terbangun. Tapi kaki,  tangan, dan anggota badan lain tidak bisa digerakkan.

Di saat itulah setengah sadar saya melihat seekor kelelawar besar sebesar manusia,  persis berada di atas langit-langit. Kelelawar itu membentangkan sayapnya dan siap mencengkeram.

Saya berteriak dan berusaha bangun menghindari sergapan kelelawar. Namun suara  teriakan seperti berada di ruangan kedap suara. Walau pun dengan sekuat tenaga saya berusaha bangun dan lari, tapi anggota badan saya juga tetap tidak bisa digerakkan. Saking takutnya badan saya gemetar.   

Kejadian itu berlangsung cukup cepat, sekira 5-10 detik saja. Setelah itu saya benar-benar terbangun dan tersadar kembali.

Kendati sudah benar-benar terbangun dan tersadar kembali, namun perasaan takut karena mau diterkam "kelelawar raksasa" tadi masih ada. Saya pun terus berusaha mengembalikan kesadaran secara penuh. Dalam istilah Sunda saya berusaha "ngumpulkeun pangacian".   

Di kalangan masyarakat Sunda, apa yang saya alami seperti di atas disebut dengan istilah eureup-eureup. Sebagian orang meyakini kondisi eureup-eureup merupakan kondisi mistis. Mereka percaya bahwa orang yang mengalami hal itu sedang didatangi makhluk halus.

Wujud atau bentuk "makhluk halus" ketika mengalami eureup-eureup bisa bermacam-macam. Bisa berwujud atau berbentuk pocong, kuntilanak, harimau, ular, atau sesuatu yang lain. Intinya semua "makhluk halus" atau eureup-eureup itu menakutkan.

Saya sendiri pernah terkena eureup-eureup tidak hanya sekali itu saja. Saya beberapa kali pernah mengalami hal serupa. Namun eureup-eureup yang benar-benar "nyata" yang pernah saya alami, ya eureup-eureup "kelelawar raksasa" itu.

Kejadian eureup-eureup lain yang pernah saya alami bentuknya samar-samar, tidak jelas dan tidak bisa saya ingat dengan baik. Apakah bentuk binatang menakutkan, pocong, kuntilanak, atau makhluk lain. Tapi semuanya menakutkan. 

Di daerah lain, mungkin ada istilah yang berbeda untuk menyebut kondisi yang sama dengan eureup-eureup. Namun secara umum orang mengenal kondisi semacam itu dengan istilah ketindihan.  

Menurut kajian ilmu kesehatan atau psikologi, fenomena eureup-eureup atau ketindihan bukanlah kejadian mistis. Eureup-eureup atau ketindihan merupakan kejadian yang bisa dijelaskan secara ilmiah.

Dalam kajian ilmu kesehatan atau psikologi, fenomena eureup-eureup atau ketindihan adalah sejenis gangguan tidur. Dalam kajian ilmu kesehatan atau psikologi, fenomena eureup-eureup atau ketindihan tersebut disebut dengan istilah sleep paralysis.   

Sleep paralysis merupakan kondisi ketika seseorang merasa lumpuh tidak bisa bergerak dari tidurnya. Dalam kondisi itu, orang yang mengalami sleep paralysis seluruh inderanya aktif. Artinya orang yang mengalami sleep paralysis kondisinya sadar, mengetahui, melihat, atau mendengar seluruh yang terjadi di sekitarnya tapi tidak mampu menggerakkan otot-ototnya seakan-akan ada yang menindih.   

Para ahli mengklasifikasikan sleep paralysis menjadi beberapa jenis. Yaitu intruder, incubus, dan unusual bodily experiences.

Sleep paralysis jenis intruder adalah kondisi adanya perasaan takut dan cemas dan merasa kedatangan roh halus.

Sleep paralysis jenis incubus adalah kondisi adanya perasaan kesulitan bernafas, merasakan tekanan pada dada (sensasi tercekik) dan rasa sakit.

Sedangkan sleep paralysis jenis unusual bodily experiences adalah kondisi adanya perasaan mengambang, terbang, jatuh atau berputar, roh keluar dari tubuh (out of body) dan melihat tubuh sendiri  (autoscopy).

Sleep paralysis tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengalami sleep paralysis.

Menurut Antonio Culebras dari Upstate Medical University, New York, sleep paralysis dapat terjadi terkait dengan beberapa hal. Seperti kurang tidur, kondisi mental (seperti stress), sleeping on the back (tidur dengan posisi terlentang), penyalahgunaan zat kimia/alkohol, dan masalah tidur lainnya (seperti narkolepsi dan kram kaki di malam hari).

Sleep paralysis dapat dicegah dengan beberapa hal. Antara lain lingkungan tidur yang nyaman, jadwal dan pola tidur yang teratur, olah raga yang teratur, menghindari stress, dan menghindari obat stimulan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun