Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Eureup-eureup, Fenomena Sleep Paralysis yang Dikenal Masyarakat Sunda

9 Januari 2022   07:58 Diperbarui: 9 Januari 2022   10:04 2621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sleep Paralysis (Sumber : pixabay.com)

Menurut kajian ilmu kesehatan atau psikologi, fenomena eureup-eureup atau ketindihan bukanlah kejadian mistis. Eureup-eureup atau ketindihan merupakan kejadian yang bisa dijelaskan secara ilmiah.

Dalam kajian ilmu kesehatan atau psikologi, fenomena eureup-eureup atau ketindihan adalah sejenis gangguan tidur. Dalam kajian ilmu kesehatan atau psikologi, fenomena eureup-eureup atau ketindihan tersebut disebut dengan istilah sleep paralysis.   

Sleep paralysis merupakan kondisi ketika seseorang merasa lumpuh tidak bisa bergerak dari tidurnya. Dalam kondisi itu, orang yang mengalami sleep paralysis seluruh inderanya aktif. Artinya orang yang mengalami sleep paralysis kondisinya sadar, mengetahui, melihat, atau mendengar seluruh yang terjadi di sekitarnya tapi tidak mampu menggerakkan otot-ototnya seakan-akan ada yang menindih.   

Para ahli mengklasifikasikan sleep paralysis menjadi beberapa jenis. Yaitu intruder, incubus, dan unusual bodily experiences.

Sleep paralysis jenis intruder adalah kondisi adanya perasaan takut dan cemas dan merasa kedatangan roh halus.

Sleep paralysis jenis incubus adalah kondisi adanya perasaan kesulitan bernafas, merasakan tekanan pada dada (sensasi tercekik) dan rasa sakit.

Sedangkan sleep paralysis jenis unusual bodily experiences adalah kondisi adanya perasaan mengambang, terbang, jatuh atau berputar, roh keluar dari tubuh (out of body) dan melihat tubuh sendiri  (autoscopy).

Sleep paralysis tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengalami sleep paralysis.

Menurut Antonio Culebras dari Upstate Medical University, New York, sleep paralysis dapat terjadi terkait dengan beberapa hal. Seperti kurang tidur, kondisi mental (seperti stress), sleeping on the back (tidur dengan posisi terlentang), penyalahgunaan zat kimia/alkohol, dan masalah tidur lainnya (seperti narkolepsi dan kram kaki di malam hari).

Sleep paralysis dapat dicegah dengan beberapa hal. Antara lain lingkungan tidur yang nyaman, jadwal dan pola tidur yang teratur, olah raga yang teratur, menghindari stress, dan menghindari obat stimulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun