Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mario Balotelli Akan Menjadi Opsi Roberto Mancini?

19 November 2021   22:50 Diperbarui: 23 November 2021   16:50 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih tim nasional Italia, Roberto Mancini (kanan), dan pemain tim nasional Italia, Mario Balotelli (kiri) saat menjalani pertandingan persahabatan melawan Arab Saudi 2018 lalu. Sumber: AFP/FABRICE COFFRINI via Kompas.com

Sebagaimana diketahui bahwa salah satu tim elit Eropa Italia, gagal lolos otomatis ke Putaran Final Piala Dunia 2022. Italia hanya menempati posisi ke-2 Grup C di bawah Swiss.

Kendati Italia gagal lolos otomatis ke Putaran Final Piala Dunia 2022, Italia masih memiliki peluang untuk bisa berlaga di Piala Dunia 2022 Qatar. Syaratnya Italia harus bisa menyegel satu dari tiga tiket tersisa Piala Dunia 2022 untuk Zona UEFA.

Sebagai juara ke-2 Grup C Italia berhak maju ke "Babak Kedua", yakni babak play-off bersama sembilan tim juara ke-2 dari grup lainnya plus dua negara dari Liga Negara UEFA. Bersama 11 tim lain itulah Italia akan bersaing memperebutkan tiket tersisa Piala Dunia 2022 untuk Zona UEFA.

Selain Italia, 11 tim lain yang maju ke "Babak Kedua" adalah Portugal, Swedia, Ukraina, Wales, Skotlandia, Turki, Rusia, Polandia, dan Makedonia Utara, serta Austria dan Republik Ceko dari Liga Negara UEFA.

Ke-12 tim itu nanti akan dibagi menjadi tiga jalur (path) play-off. Masing-masing jalur terdiri dari 4 tim. Ke-4 tim dari masing-masing jalur akan bermain di "semi final".

Tim yang menang di "semi final" akan maju ke "final". Tiga tim pemenang partai "final" masing-masing jalur itulah yang berhak mendapatkan tiket ke Piala Dunia  2022.

Pembagian tiga jalur (path) play-off akan diundi pada tanggal 26 November 2021. "Semi final" jalur (path) play-off akan dilangsungkan tanggal 25-26 Maret 2022. Sedangkan "final" jalur (path) play-off akan dilangsungkan 29-30 Maret 2022.

Ada kekhawatiran sebagian fans sepak bola, Italia akan berada satu jalur (path) play-off dengan Portugal. Kalau hal itu terjadi, berarti Piala Dunia 2022 akan kehilangan salah satu tim elit Eropa. Bisa jadi Italia, tapi mungkin juga Portugal.

Terperosoknya Italia ke "Babak Kedua" tidak terlepas dari menurunnya performa Gli Azzurri. Hal ini bisa dilihat dari perolehan poin Italia. Dari 5 laga terakhir fase Grup C, Italia kehilangan 8 poin dan hanya bisa mengamankan 7 poin.

Hal yang paling mendapatkan sorotan terkait menurunnya performa Gli Azzurri adalah kurang tajamnya para penyerang Italia. Mereka tidak mampu memberikan gol di saat Italia sangat membutuhkannya.

Terkait hal itu, Enock Barwuah, saudara dari mantan penyerang tim nasional Italia Mario Balotelli merasa prihatin. Sebagai solusi lini depan Italia di babak play-off, Barwuah menyarankan pelatih Italia Roberto Mancini untuk memanggil kembali Mario Balotelli.

Barwuah yakin bahwa Balotelli akan menjadi solusi bagi lini depan Italia. Barwuah juga percaya bahwa Balotelli bisa mengisi lini depan Italia dan akan membawa Italia melewati babak play-off. Menurut Barwuah, Balotelli tidak  boleh diabaikan.

Roberto Mancini dan Mario Balotelli (sumber : wartakota.tribunnews.com)
Roberto Mancini dan Mario Balotelli (sumber : wartakota.tribunnews.com)

Mario Balotelli sendiri memiliki keinginan untuk kembali bermain di tim nasional Italia. Sebagaimana Barwuah saudaranya, Balotelli juga yakin dirinya akan bisa menjadi opsi tumpulnya lini depan Gli Azzurri.

Balotelli menyatakan bahwa dirinya siap berpartner dengan siapa saja di lini depan Italia. Baik dengan Ciro Immobile atau penyerang lainnya.

Saking besarnya keinginan Balotelli untuk bisa kembali bermain di tim nasional Italia, ia siap berusaha menjadi good boy. Selain itu dengan berseloroh, Balotelli menyatakan siap untuk berjalan kaki dari Turki ke Italia jika dipanggil main di tim nasional Italia.

Balotelli terbilang sudah cukup lama tidak membela tim nasional Italia. Balotelli terakhir kali membela Gli Azzurri pada Juli 2018 kala Italia kontra Polandia di Liga Negara UEFA. Waktu itu Italia bermain  imbang 1-1 dengan Polandia.

Balotelli sesungguhnya merupakan pemain hebat dan berbakat. Cuma sayang, Balotelli memiliki perangai bengal dan kontroversial. Balotelli kurang disiplin dan beberapa kali terlibat konflik dengan rekan, pelatih, bahkan dengan presiden klub.

Bukti bahwa Balotelli adalah pemain hebat dan berbakat, dari awal kemunculannya sudah bermain di sejumlah klub besar Italia dan Inggris. Di usia muda 16 tahun Balotelli sudah menarik perhatian Inter Milan. Di Inter Balotelli bermain dari tahun 2006-2010.

Selanjutnya dari tahun 2010-2013, Balotelli bermain di Manchester City. Selepas dari The Citizen, Balotelli kembali ke Italia untuk bermain di AC Milan, Di Milan Balotelli bermain selama satu musim (2013-2014).

Tahun 2014 Balotelli kembali ke Premier League, tetapi tidak kembali ke Manchester City. Balotelli memilih bergabung dengan Liverpool. Di Liverpool Balotelli bermain selama dua musim, 2014-2016.

Balotelli juga tercatat pernah bermain di Liga 1 Perancis. Balotelli sempat menjadi andalan Nice (2016-2019) dan Marseille (2019).

Kini pemain berdarah Ghana berusia 31 tahun itu bermain untuk salah satu klub Turki, yakni Adana Demirspor. Balotelli bermain di klub Turki itu selepas bermain di Brescia dan AC Monza.

Bagi pelatih tim nasional Italia saat ini Roberto Mancini, Balotelli bukanlah sosok asing. Mancini pernah melatih Balotelli ketika di Inter Milan, di Manchester City, dan di tim  nasional Italia.

Namun Mancini pernah memiliki hubungan kurang baik dengan Balotelli. Mancini pernah terlibat perselisihan cukup tajam sewaktu di Manchester City. Mancini dan Balotelli saat itu bahkan pernah terlibat kontak fisik yang hebat.

Roberto Mancini dan Mario Balotelli sempat terlibat adu fisik waktu di Manchester City (sumber : tribunnews.com)
Roberto Mancini dan Mario Balotelli sempat terlibat adu fisik waktu di Manchester City (sumber : tribunnews.com)

Terlepas dari konflik yang pernah terjadi, secara objektif Mancini mengakui bahwa Balotelli merupakan pemain yang hebat. Akan tetapi Mancini menyayangkan sikap  bengal Balotelli.

Dalam pandangan Mancini, pemain yang berjuluk "Super Mario" ini telah membuang-buang kesempatan di usia emas dan gagal menampilkan performa terbaiknya. Balotelli, menurut Mancini semestinya di usia saat  ini berada di puncak.

Cukup menarik bagaimana respon dan sikap Mancini saat ini terkait adanya suara-suara yang menginginkan agar Balotelli dipanggil kembali ke tim nasional Italia, termasuk keinginan dari Balotelli sendiri.  

Seandainya Balotelli benar-benar mengubah perangainya menjadi good boy, apakah Mancini akan luluh mau memanggil "Super Mario" ke tim nasional Italia? Sebagai solusi tumpulnya lini depan Italia, apakah Balotelli akan menjadi opsi Mancini? Kita tunggu saja perkembangannya nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun