Kota London kini tidak hanya memiliki Chelsea di papan atas EPL (English Premier League) alias Liga Utama Inggris. Kota London juga kini memiliki West Ham United.
Performa West Ham musim ini memang cukup luar biasa. Tim saudara sekota Chelsea ini kini masuk "Tiga Besar" EPL, bertengger di posisi ke-3 klasemen sementara. Posisi itu West Ham dapatkan setelah Minggu malam (07/11) berhasil mengalahkan Liverpool dengan skor 3-2.
Kemenangan West Ham atas Liverpool bisa dibilang agak mengejutkan. Sebab Liverpool lebih diungggulkan dalam pertandingan itu.
Kemenangan West Ham atas Liverpool selain karena performa West Ham memang bagus, juga tak lepas dari gol bunuh diri kiper Liverpool, Alisson Becker di menit ke-4 babak pertama. Becker bermaksud menghalau bola tendangan pojok pemain West tapi bola malah meluncur deras ke gawang sendiri.
Dua gol  West Ham lain dicetak oleh Pablo Fomals (menit ke-67) dan mantan pemain Chelsea, Kurt Zouma (menit ke-74). Sedangkan dua gol balasan Liverpool dicetak oleh Trent Alexander-Arnold (menit ke-41) dan juga mantan pemain Chelsea lain, Divock Origi (menit ke-83).
Tambahan tiga poin West Ham dari hasil kemenangan atas Liverpool menjadikan tim asuhan David Moyes itu kini mengoleksi 23 poin, sama dengan raihan Manchester City yang berada di posisi ke-2 klasemen sementara. Hanya saja Manchester City memiliki selisih gol  lebih baik dari West Ham.
Manchester City memiliki selisih gol 16 (memasukan 22 gol, kemasukan 6 gol). Sementara West Ham memiliki selisih gol enam gol lebih sedikit (memasukan 23 gol, kemasukan 13 gol).
Di sisi lain bagi Liverpool, kekalahan dari West Ham tersebut membuat posisinya di klasemen sementara EPL melorot ke posisi ke-4. Raihan poin Liverpool tidak bertambah tetap 22 poin.
Bagi Liverpool, kekalahan dari West Ham tersebut juga merupakan kekalahan pertamanya di musim ini. Dari 11 pertandingan EPL, Liverpool tercatat meraih 6 kemenangan, 4 kali seri, dan satu kali kalah.
Performa West Ham musim ini di bawah asuhan David Moyes tampil cukup impresif. David Moyes mampu meracik para pemain West Ham tampil kompak dan agresif.Â
David Moyes juga mampu membuat West Ham menjadi tim yang cukup produktif. Sebagai buktinya sampai pertandingan ke-11 EPL, West Ham telah mencetak 23 gol. Hal itu membuat West Ham termasuk tiga tim yang paling produktif.
Di atas West Ham ada tim sekota, yakni pemuncak klasemen sementara Chelsea yang lebih produktif dalam mencetak gol. Chelsea tercatat telah menghasilkan 27 gol dari 11 pertandingan.
Posisi pertama tim paling produktiff adalah tim yang baru saja West Ham kalahkan, yakni Liverpool. Liverpool tercatat telah mencetak 31 gol dari 11 pertandingan.
Masuknya West Ham ke posisi "Tiga Besar" mungkin sebuah kejutan. Sebab di awal musim West Ham tidak termasuk tim yang diunggulkan. Ada beberapa tim lain yang lebih diunggulkan dari West Ham. Sebut saja misalnya Manchester United, Arsenal, Tottenham Hotspur, atau Leicester City.
Selain sebagai sebuah kejutan, masuknya West Ham ke posisi "Tiga Besar" juga bisa menjadi ancaman bagi tim yang berada di posisi pertama dan kedua, yakni Chelsea dan Manchester City. Kalau Chelsea dan Manchester City lengah, sewaktu-waktu West Ham bisa menggusur posisi keduanya.
Hal itu tidak mustahil terjadi. Apalagi tren kemenangan West Ham dari empat pertandingan terakhir EPL tidak ada yang menyamainya. West Ham mencatatkan empat kemenangan beruntun dari empat pertandingan terakhirnya. Chelsea, Manchester City, Liverpool, atau tim lainnya tak ada yang mampu melakukannya. Â
Chelsea hanya mampu mencatatkan tiga kemenangan dari empat pertandingan terakhirnya. Manchester City juga demikian, sama  dengan  Chelsea. Â
Sementara Liverpool dan Manchester United lebih rendah lagi. Liverpool hanya mampu  membukukan dua kemenangan dari empat pertandingan terakhirnya dan Manchester United hanya mampu membukukan satu kemenangan saja dari empat pertandingan terakhirnya.
Akan tetapi EPL baru memainkan 11 pertandingan. Masih ada 27 pertandingan lagi yang harus dimainkan oleh seluruh tim EPL, termasuk West Ham. Bisa jadi West Ham terus tampil impresif, sehingga benar-benar menjadi ancaman tim papan atas.
Namun sebaliknya bisa juga performa West Ham mengalami penurunan di 27 pertandingan sisa, sehinngga posisi West Ham melorot. Semua kemungkinan bisa terjadi.
Baca pula :
https://www.kompasiana.com/wiwin10587/618538acffe7b57c76711b62/west-ham-bisa-kudeta-posisi-liverpool
