Tidak hanya Agung Mozin dan Neno Warisman, sejumlah pengurus daerah Partai Ummat juga belakangan dikabarkan mengundurkan diri dari Partai Ummat. Diyanto yang menjabat sebagai Ketua DPD (Dewan Pengurus Daerah) Partai Ummat Cirebon misalnya, juga mengundurkan diri.
Selain Diyanto, ada Uwoh Pramijaya, Sekretaris Umum DPD Partai Ummat Kota Depok dan Syahrial Chan, Wakil Ketua Umum DPD Partai Ummat Kota Depok turut mengundurkan diri.
Syahrial Chan bahkan menyebut DPD Partai Ummat Kota Depok sudah karam. Sebab mayoritas pengurusnya sebanyak 26 orang turut mengundurkan diri.
Menurut Syahrial, pengunduran diri terjadi disebabkan berbagai persoalan yang disebutnya tak mampu diselesaikan oleh DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Partai Ummat. Salah satunya dualisme kepengurusan Partai Ummat di sejumlah daerah.
Menanggapi mundurnya beberapa elit dan sejumlah pengurus daerah Partai Ummat, Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi menanggapi dengan santai. Sebagaimana dirilis kompas.com (08/10), Ridho Rahmadi mengatakan partainya tak mempersoalkan sejumlah pengurus dan kader yang mengundurkan diri dari Partai Ummat.
Menurut Ridho, pengunduran diri sejumlah pengurus dan kadernya merupakan hal yang kecil. Ridho meyakini hal tersebut tidak akan memengaruhi soliditas internal Partai Ummat. Â Â
Hendri Satrio, salah seorang pengamat politik dari Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai KOPI) memiliki pendapat yang sama dengan Ridho Rahmadi. Menurut Hendri, mundurnya politisi Partai Ummat tidak akan berpengaruh pada posisi partai (tribunnews.com, 03/10).
Bahkan Hendri menilai mundurnya beberapa kader Partai Ummat saat ini jauh lebih baik dibanding jika Partai Ummat telah menjadi besar dan kuat. Namun Hendri  juga tidak menafikan bahwa mundurnya beberapa kader Partai Ummat akan berpengaruh pada nama Partai Ummat di masyarakat.
Pendiri dan deklarator Partai Ummat yang mengundurkan diri memang "hanya" dua orang. Namun hal itu bisa jadi sebuah "alarm" bagi Partai Ummat.
Kalau Ketua Umum Partai Ummat dan elit-elit Partai Ummat lainnya tidak bisa mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang ada di Partai Ummat, tidak menutup kemungkinan akan ada lagi kader-kader Partai Ummat lainnya yang ikut mengundurkan diri. Â Â
Kalau hal itu terjadi tentu akan sangat mengganggu persiapan Partai Ummat menghadapi Pemilu 2024. Citra Partai Ummat pun akan kurang baik di mata para calon pemilih.