covid-19) sejak awal kemunculannya Desember 2019 lalu, yang kemudian menyebar ke banyak negara di dunia pada awal tahun 2020, sampai saat ini (01/10) telah mencapai 234.551.205 kasus. Â Â
Kasus yang disebabkan oleh adanya pandemi virus corona (Berdasarkan data dari worldometers.info/coronavirus/, dari 234.551.205 kasus tersebut, sebanyak 211.349.941 berhasil dipulihkan (sembuh). Sisanya sebanyak 4.797.146 meninggal dunia.
Indonesia berada di urutan ke-14 negara dengan kasus virus corona (covid-19) terbanyak. Indonesia berada di bawah Amerika Serikat, India, Brazil, Inggris, Rusia, Turki, Perancis, Iran, Argentina, Spanyol, Kolumbia, Italia, dan Jerman.Â
Kasus virus corona (covid-19) di Indonesia tercatat mencapai 4.215.104 kasus. Sebanyak 141.939 dinyatakan meninggal dan 4.037.024 berhasil dipulihkan.
Jumlah kematian akibat virus corona (covid-19) di Indonesia mungkin bukan yang tertinggi diantara negara-negara lain di dunia. Namun angka 141.939 kasus kematian akibat virus corona (covid-19) tidak pula bisa dianggap sedikit.
Angka 141.939 kalau dikonversi kepada jumlah penduduk wilayah suatu kecamatan dengan rata-rata jumlah penduduk 35.000 orang misalnya, maka akan ekuivalen dengan jumlah penduduk 3 kecamatan. Jumlah yang tidak sedikit.
Kita berharap angka kematian akibat virus corona (covid-19) tersebut tidak bertambah lagi. Walau pun hal itu agak musykil, sebab sebagaimana dikatakan WHO (World Health Organization), kendati dunia berupaya keras menghentikan penyebaran pandemi virus corona (covid-19) tak akan membuat virus corona (covid-19) hilang sama sekali.
Bahkan menurut para ahli, virus corona (covid-19) tidak akan hilang dari muka bumi ini dalam waktu yang singkat. Hanya saja statusnya yang akan berubah dari pandemi menjadi endemi.
Artinya selama virus corona (covid-19) masih ada, potensi terjadinya kasus virus corona (covid-19) juga tetap masih ada. Kasus kematian pun berpotensi akan tetap ada.
Namun pertambahan kasus virus corona (covid-19) termasuk angka kematiannya tentu akan berkurang ketika pandemi telah berubah menjadi endemi. Kuncinya ada dua hal, yaitu senantiasa menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi.
Sayang di saat pandemi virus corona (covid-19) masih ada, sebagian orang sudah abai dengan protokol kesehatan. Mereka sudah tidak mau lagi pakai masker, melakukan kerumunan, atau melakukan aktivitas sebagaimana biasa seperti sebelum adanya virus corona (covid-19).