Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Real Madrid Dipermalukan Tim Debutan

29 September 2021   08:07 Diperbarui: 29 September 2021   08:57 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Real Madrid dan Sheriff Tiraspol berebut  bola dalam lanjutan Liga Champions Grup D, Rabu (29/09) (sumber :  kompas.com)

Kejutan kembali dibuat oleh tim asal Moldova, Sheriff Tiraspol. Sheriff membuat kejutan setelah di luar dugaan mampu mempermalukan tuan rumah Real Madrid 2-1 dalam lanjutan pertandingan fase grup D Liga Champions UEFA, Rabu dini hari (29/09).  

Hasil tersebut tentu sangat mengejutkan. Sebab hasil tersebut jauh di luar prediksi banyak orang dan membalikkan prediksi banyak pengamat sepak bola.

Gol pertama Sheriff lahir melalui sundulan akurat Jasurbek Yakhshiboev di menit ke-25 setelah memanfaatkan umpan lambung terukur Cristiano. Satu gol Sheriff lainnya tercipta melalui tendangan keras Sebastien Thill dari luar kotak penalti di menit ke-89, setelah menerima umpan  dari Adama Traore.

Sementara satu-satunya gol Madrid tercipta dari kaki Karim Benzema di menit ke-65  melalui titik putih penalti. Wasit memberi hadiah penalti kepada Madrid karena dua pemain Sheriff dianggap melanggar Vinicius di kotak terlarang.

Kemenangan Sheriff atas Madrid bisa diibaratkan sebagai kemenangan David atas Goliath. Sebab dari sudut mana pun,  Sheriff kalah segalanya dari Madrid.

Sheriff adalah tim debutan di Liga Champions UEFA. Sedangkan Real Madrid adalah "Raja Liga Champions" dengan 13 kali gelar juara.

Sheriff disebut-sebut sebagai klub termiskin diantara kontestan Liga Champions. Sementara itu Madrid siapa pun tahu, merupakan salah satu klub kaya raya di Eropa.

Selain itu juga para pemain Sheriff bukan para pemain top berharga jutaan Euro. Sedangkan para pemain Madrid adalah para pemain bintang dengan banderol fantastis. 

Kemenangan Sheriff lebih hebat lagi diperoleh di kandang kebanggan Madrid sendiri, stadion Santiago Bernabeu yang dikenal cukup angker bagi tim tamu. Tidak semua tim tamu bisa menang melawan Madrid di kandangnya itu.

Kemenangan Sheriff atas Madrid tersebut melengkapi kejutan-kejutan yang dibuat Sheriff sebelumnya di Liga Champions. Sebagaimana diketahui di pertandingan pertama fase grup D Liga Champions, tanpa diduga Sheriff membungkam Shakhtar Donetsk dengan skor cukup meyakinkan, 2-0.

Padahal Shakkhtar Donetsk, tim asal Ukraina ini termasuk tim yang cukup kuat. Shakhtar Donetsk juga merupakan "tim langganan" Liga Champions.

Kemudian dalam perebutan tiket terakhir Liga Champions, secara mengejutkan Sheriff juga mengeliminasi Dinamo Zagreb dengan aggregat 3-0 di babak play-off. Padahal Dinamo Zagreb bisa disebut tim legendaris.

Tim asal Kroasia ini telah melahirkan banyak pemain bintang. Sebut saja Zvonimir Boban misalnya, yang menjadi legenda AC Milan.  

Dalam babak kualifikasi Liga Champions, Sheriff juga secara mengejutkan mampu mengkandaskan salah satu mantan juara Liga Champions asal Serbia (dulu masih Yugoslavia), Red Star Beograd dengan skor 2-1.  

Kemenangan fenomenal Sheriff atas Madrid menempatkan tim asal Moldova itu menjadi  "sultan" di Grup D. Sheriff menjadi pemuncak Grup D dengan raihan poin sempurna 6, hasil dari dua kemenangan.

Sheriff  menjadi pemuncak Grup D, mengangkangi tiga tim lainnya yang termasuk tim besar Eropa. Sheriff mengangkangi Real Madrid, Inter Milan, dan Shakhtar Donetsk.

Pertandingan fase grup Liga Champions memang baru memainkan dua pertandingan dari enam pertandingan. Masih ada empat pertandingan lagi yang akan menentukan sebuah tim lolos ke babak knock out 16 besar atau tidak. Mungkin terlalu dini jika menyebut Sheriff akan lolos dengan mudah ke babak knock out 16 besar.

Namun Sheriff sejauh ini telah membuktikan diri dan menunjukkan kepada kita semua bahwa mereka tim yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Sheriff memiliki potensi dan kompetensi untuk terus melaju ke babak berikutnya di Liga Champions.

Bisa jadi ada  yang mengatakan bahwa kemenangan Sheriff atas Madrid sebagai sesuatu yang "kebetulan". Tapi bagaimana dengan kemenangan-kemenangan Sheriff sebelumnya, apakah suatu "kebetulan" juga?

Ada sebuah pesan yang bisa kita dapatkan dari Sheriff, bahwa dengan segala keterbatasan siapa pun tidak mustahil mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Tentu saja asal memiliki motivasi yang kuat dan dibarengi dengan kesungguhan dalam upaya mendapatkan sesuatu yang diinginkan itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun