Piala Sudirman 2021 akan berlangsung mulai tanggal 26 September - 3 Oktober 2021 di Vantaa, Finlandia. Piala Sudirman 2021 ini merupakan edisi ke-17 dan diikuti oleh 16 negara.
Sejak diselenggarakan pertama kali tahun 1989 lalu, Indonesia belum pernah absen dari turnamen bulu tangkis beregu campuran itu. Indonesia tercatat pernah masuk final sebanyak 6 kali, yakni tahun 1991, 1993, 1995, 2001, 2005, dan 2007.
Pemegang rekor juara Piala Sudirman terbanyak sampai saat ini masih dipegang oleh Cina/Tiongkok dengan 11 kali juara. Korea Selatan menyusul Tiongkok di posisi kedua sebagai negara peraih Piala Sudirman, yakni sebanyak 4 kali.
Sementara itu Indonesia sendiri sebagai penggagas Piala Sudirman baru satu kali meraih piala tersebut. Indonesia meraih Piala Sudirman sewaktu menjadi tuan rumah dalam penyelenggaran perdana Piala Sudirman tahun 1989.
Waktu itu Indonesia berhasil mengalahkan Korea Selatan di final dengan skor 3-2. Kemenangan Indonesia diperoleh dari tunggal putri Susi Susanti yang mengalahkan Lee Young-Suk. Kemudian tunggal putra Eddy Kurniawan mengalahkan Sun Han Kok.
Terakhir, ganda campuran pasangan Eddy Hartono yang berpasangan dengan Verawaty  Fajrin mengkandaskan perlawanan Park Joo Bong/Chung Soo-Young.Â
Dengan demikian selama  penyelenggaraan Piala Sudirman, baru ada tiga negara yang berhasil meraih Piala Sudirman. Yaitu Indonesia, Korea Selatan, dan Tiongkok (urutan  berdasarkan negara yang lebih dulu menjadi juara). Â
Sebagai penggagas Piala Sudirman, Indonesia tentu saja berharap bisa "membawa pulang" kembali Piala Sudirman ke tanah air di turnamen edisi ke-17 tahun ini. Walau pun tentu saja hal itu bukan sesuatu yang mudah. Tapi nothing is impossible.
Indonesia memang sudah sangat lama tidak pernah lagi mengangkat Piala Sudirman. Rentang waktu ketika Indonesia menjadi juara Piala Sudirman di edisi perdana turnamen bulutangkis beregu campuran itu sampai edisi ke-17 tahun ini sudah 32 tahun. Â
Berbicara "tim juara" tim bulutangkis Indonesia di Piala  Sudirman 32 tahun lalu, para pecinta bulutangkis mungkin masih ingat nama-nama pemain yang menjadi pahlawan Indonesia itu. Ada nama Eddy Kurniawan (tunggal putra), Susi Susanti (tunggal putri), dan Eddy Hartono/Rudy Kurniawan (ganda putra).
Kemudian ada nama Verawaty Fajrin. Verawaty Fajrin main di dua nomor, yaitu  berpasangan dengan Yanti Kusmiati (ganda putri) dan berpasangan dengan Eddy Hartono (ganda campuran). Â
Salah satu anggota "tim juara" tim bulutangkis Indonesia di Piala Sudirman tahun 1989 lalu itu beberapa hari belakangan ini kembali menjadi bahan pemberitaan. Dia lah Verawaty Fajrin.
Bagi para pecinta bulu tangkis tahun 80 an tentu sangat familiar dengan sosok pebulutangkis putri ini. Verawaty Fajrin dikenal sebagai Ratu Bulutangkis hebat yang memiliki paras cantik dan badan tinggi semampai.
Kini Verawaty Fajrin, legenda bulutangkis Indonesia di Piala Sudirman edisi perdana itu terbaring sakit. Sejak Maret 2020 lalu Verawaty Fajrin divonis mengidap kanker paru-paru.
Verawaty Fajrin saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Dharmais Jakarta. Di sana Verawaty Fajrin mendapat perawatan terbaik karena ditangani oleh tim dokter spesialis dan ditempatkan di ruang VIP (Very Important Person).
Beruntung, pemerintah turun tangan dalam masalah yang sedang dihadapi Verawaty Fajrin. Pemerintah melalui Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga) Zainuddin Amali menyatakan akan menanggung seluruh biaya pengobatan mantan Ratu Bulutangkis Indonesia itu.
Hal itu disampaikan langsung oleh Menpora ketika berkunjung ke RS Dharmais, Senin (20/09) lalu. Menpora pun meminta pihak rumah sakit untuk merawat Verawaty Fajrin secara maksimal.
Sebagai bentuk apresiasi dan kepedulian kepada salah seorang putri terbaik bangsa yang telah banyak mengharumkan Indonesia, Presiden RI Joko Widodo pun memberikan bantuan sebesar Rp. Â 100 juta. Bantuan dari presiden diserahkan oleh Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono, Senin (2009).
Tidak hanya pihak pemerintah, beberapa pihak swasta yang sering menjalin kerjasama dengan dunia bulutangkis Indonesia pun turut memberikan perhatian kepada Verawaty Fajrin. Direktur Utama Bank BNI Royke Tumilaar misalnya, dikabarkan memberikan bantuan sebesar Rp. 350 juta.
Hal itu disampaikan Royke Tumilaar ketika menjenguk Royke Verawaty Fajrin bersama dengan Menteri BUMN Erick Tohir, Rabu (22//09) lalu.
Selain itu ada perusahaan jamu dan farmasi  yang juga memberikan bantuan kepada Verawaty Fajrin. Perusahaan tersebut adalah PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat menyerahkan langsung bantuan dari perusahaannya sebesar Rp. 100 juta kepada Verawaty Fajrin di RS Dharmais Jakarta, Jum'at (24/09). Irwan menyatakan pihaknya turut mendukung Verawaty Fajrin memerangi kanker.
Verawaty Fajrin sangat pantas mendapatkan perhatian dan layanan terbaik dari negara atau pihak swasta dan pihak lainnya. Sebab Verawaty Fajrin telah banyak mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional melalui olah raga bulutangkis.
Semasa aktif menjadi pemain bulutangkis, Â Verawaty Fajrin telah memberikan banyak prestasi dan medali bagi Indonesia. Selain Piala Sudirman, Verawaty Fajrin juga tercatat pernah mempersembahkan 12 medali emas SEA Games dan banyak gelar lainnya.
Verawaty Fajrin merupakan legenda bulutangkis serba bisa, yang mampu bermain di tiga nomor. Verawaty Fajrin pernah bermain di nomor tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran.
Hebatnya lagi, di tiga nomor itu Verawaty Fajrin pernah mengukir prestasi. Seperti di nomor tunggal putri, Verawaty  pernah menjadi juara Dunia 1980, juara SEA Games 1981, dan juara Indonesia Terbuka 1982. Sementara  prestasi Verawaty di nomor ganda putri dan ganda campuran sangat banyak tak terhitung lagi. Â
Di saat tim bulutangkis Piala Sudirman Indonesia sedang berjuang di Piala Sudirman 2021 edisi ke-17, salah seorang legenda tim bulutangkis Piala Sudirman Indonesia edisi pertama, yakni Verawaty Fajrin sedang berjuang melawan kanker paru-paru.
Mantan Ratu dan legenda bulutangkis Indonesia kelahiran 1 Oktober 1957 itu perlu mendapat perhatian dan dorongan dari semua pihak. Semoga sang legenda mendapat kesembuhan kembali sebagaimana sedia kala.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI