Sampai pekan ke-5 EPL (English Premier League)/Liga Utama Inggris, Chelsea terlihat begitu superior. Selain Liverpool, tak ada satu pun tim ketika berhadapan dengan yang mampu mendapatkan poin atau membobol gawang Si Biru,
Di pekan ke-3 (28/08) Muhammad Salah dan kawan-kawan berhasil mencuri satu poin dari Chelsea sekaligus membobol gawang Si Biru. Saat itu Liverpool berhasil menahan imbang Chelsea 1-1 setelah Muhammad Salah mencetak gol melalui titik penalti (45+5), membalas gol Kai Havertz di menit ke-22.
Namun di pekan ke-6, ada tim EPL lain yang mampu melakukan seperti yang Liverpool lakukan. Tim itu adalah Manchester City. Bahkan The Citizen mampu menjebol gawang Chelsea sekaligus membawa pulang poin penuh.
Ya, Sabtu petang (25/09) Manchester City berhasil mengalahkan Chelsea di kandangnya sendiri dengan skor tipis 1-0. Gol semata wayang The Citizen dicetak oleh penyerang mereka asal Brasil, Gabriel Jesus di menit ke-53.
Sebelum pertandingan antara Chelsea dengan Manchester City, banyak orang lebih menjagokan Chelsea daripada Manchester City. Hal itu tidak terlepas dari performa Chelsea sebelumnya yang cukup impresif.
Selain itu faktor para pemain Chelsea, terutama hadirnya mantan penyerang Chelsea sendiri yang dipulangkan dari Inter Milan, yakni Romelu Lukaku, menambah keyakinan banyak orang bahwa Si Biru akan mampu mengungguli tim yang diasuh oleh Pep Guardiola itu.
Faktanya tidak demikian. Chelsea ternyata harus bertekuk lutut di hadapan lawannya dengan menelan kekalahan 0-1. Kendati kalah tipis, kekalahan tetaplah kekalahan.
Berdasarkan statistik pertandingan, Chelsea bahkan terlihat "inferior" di hadapan Manchester City. Chelsea hanya mampu menguasai 40 persen bola, sementara Manchester City menguasai 60 persen).
Selanjutnya Chelsea tercatat hanya mampu melakukan tendangan sebanyak 5 kali dengan tendangan ke arah gawang 0. Hal itu berbeda jauh dengan Manchester City. The Citizen mampu melakukan tendangan sebanyak 15 kali dengan tendangan ke arah gawang 4.  Â
Selain itu Chelsea hanya mendapatkan tendangan sudut 4 kali, sementara Manchester City mendapatkan tendangan sudut sampai 13 kali. Banyaknya tendangan sudut merupakan gambaran seberapa besar sebuah tim mampu menekan lawannya dan seberapa sering sebuah tim mampu mengancam gawang lawannya.
Artinya tim yang mendapatkan banyak tendangan sudut merupakan tim yang agresif dan sering mengancam gawang lawan. Sebaliknya tim yang mendapatkan sedikit tendangan sudut merupakan tim yang kurang agresif dan jarang mengancam gawang lawannya.
Hasil pertandingan antara Chelsea versus Manchester City tersebut membuat posisi di klasemen sementara EPL berubah. Chelsea yang sebelumnya menjadi pemuncak, kini harus turun ke posisi ke-3.
Bisa jadi kalau Manchester United tidak kalah oleh Aston Villa di pertandingan EPL lain di waktu yang sama, Chelsea akan turun lebih jauh lagi. Beruntung bagi Chelsea, Manchester United kalah 0-1 oleh Aston Villa. Dengan demikian Manchester United tidak bisa melampaui Chelsea. Â Â
Bagi Manchester City sendiri, kemenangan atas Chelsea mendongkrak posisi mereka. Manchester City yang tadinya berada di posisi ke-6 kini naik ke posisi ke-2.
Melalui pertandingan itu, Manchester City seolah memberi pesan kepada tim lain bahwa Chelsea bukanlah tim yang tidak bisa dikalahkan. Manchester City sendiri telah membuktikannya. Â Â
Chelsea mungkin tim yang hebat dan memiliki para pemain dengan kualitas di atas rata-rata di posisinya masing-masing. Terlebih lagi di lini depan, di sana ada Romelu Lukaku. Namun Chelsea tetaplah tim yang "manusiawi", bisa menang bisa kalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H