Seperti tentang keindahan alam sekitar, masyarakat dan keanekaragaman budayanya, dan sejarah/situs leluhur masyarakat yang ada di sana. Itu semua bisa dipandang sebagai warisan danau Toba (heritage of Toba), karena merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan danau Toba itu sendiri.
Baik danau Toba sendiri, keindahan alam sekitarnya, masyarakat dan keanekaragaman budayanya, atau sejarah/situs leluhur masyarakat yang ada di sana, sudah sejak lama menjadi komoditas strategis dan primadona pemerintah daerah yang ada di kawasan danau Toba sebagai objek wisata atau destinasi wisata para wisatawan.
Bagi banyak wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara, selain danau Toba itu sendiri, mereka juga sudah cukup familiar dengan banyak objek wisata atau destinasi wisata lain. Seperti pantai Batu Hoda, pantai pasir putih Parbaba, gunung Pusuk Buhit, Batu Gantung Parapat, atau  Menara Pandang Tele Samosir. Â
Kemudian juga beberapa air terjun dan bukit nan indah. Seperti air terjun Efrata, air terjun Situmurun, air terjun binanga, bukit Holbung, bukit Siadtaratas, bukit Gajah Bobok, bukit Gibeon, atau Bukit Indah Simarjarunjung.
Selain itu para wisatawan juga sudah mengenal dengan baik beberapa desa wisata kaya budaya dan tempat bersejarah/situs leluhur masyarakat di sana juga sudah dikenal dengan baik oleh. Sebut saja Desa Lumban Suhi Suhi, Desa Tomok, Desa Tuktuk Siadong, Desa Ambarita, Lembah Bakkara, Museum Batak Tomok, dan sebagainya.
Warisan Dunia
Danau Toba merupakan aset  masyarakat dan pemerintah daerah provinsi Sumatera Utara dan juga pemerintah daerah kabupaten yang ada di kawasan danau Toba. Selain itu, danau Toba juga merupakan aset nasional, aset masyarakat dan pemerintah Indonesia.Â
Lebih dari itu, kini danau Toba juga telah ditetapkan menjadi warisan dunia atau UNESCO Global Geopark. Hal itu berdasarkan Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) di Paris, Prancis tanggal 7 Juli 2020 lalu.
Sebelum ditetapkan sebagai situs warisan dunia, danau Toba atau kaldera Toba berhasil masuk daftar UNESCO setelah dinilai dan diputuskan oleh UNESCO Global Geoparks Council pada konferensi Internasional UNESCO Global Geoparks ke-IV di Lombok, Indonesia, pada tanggal 31 Agustus-2 September  2019.
Masuk atau diakuinya danau Toba sebagai warisan dunia, tidak terlepas dari upaya keras pemerintah Indonesia dalam meyakinkan Badan PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan itu bahwa danau Toba memiliki kaitan geologis dan warisan tradisi yang tinggi dengan masyarakat lokal.
Menurut Duta Besar RI untuk UNESCO, Armanatha Nasir, dengan penetapan UNESCO bahwa dana Toba sebagai Global Geoparks, Indonesia dapat mengembangkan geopark kaldera/danau Toba melalui jaringan Global Geoparks Network dan Asia Pasific Geoparks Network. Khususnya dalam kaitan pemberdayaan masyarakat lokal.