Partai politik yang dimaksud adalah Partai Hanura. Padahal di Pemilu 2014, Partai Hanura mendapat 5,26% suara sah secara nasional dan oleh karenanya berhak mendapatkan 16 kursi di DPR RI.
Memang tidak mudah bagi sebuah partai politik untuk mengikuti pemilu. Terlebih lagi bagi partai politik baru.
Sebelum menjadi peserta pemilu, partai politik baru harus lolos verifikasi administrasi, verifikasi faktual, dan lolos verifikasi putusan Bawaslu terlebih dahulu. Setelah lolos verifikasi KPU, baru menjadi peserta pemilu. Â
Nah verifikasi sesungguhnya bagi sebuah partai politik adalah "verifikasi" yang dilakukan oleh rakyat sendiri sebagai pemilih. Ini adalah tahapan yang paling berat bagi sebuah partai politik.
Sejauh ini belum bisa dipastikan ada berapa partai politik baru yang akan menjadi kontestan Pemilu 2024 nanti. Sebab tahapan pendaftaran dan verifikasi partai politiknya sendiri baru akan dimulai di bulan April 2022.
Khusus bagi 9 partai politik yang lolos parliamentary treshold 4%, MK (Mahkamah Konstitusi) telah mengeluarkan keputusan dengan nomor 55/PUU-XVIII/2020, bahwa terhadap mereka tidak akan dilakukan verifikasi faktual, tapi cukup verifikasi administrasi saja. Â Â Â
Keputusan MK tersebut jelas meringankan partai politik yang lolos parliamentary treshold. Namun tidak dengan partai politik baru.
Ada beberapa partai politik baru yang sudah muncul ke permukaan dan mereka berupaya untuk menjadi kontestan Pemilu 2024. Sebut saja misalnya Partai Gelora, Partai Ummat, Partai Masyumi Baru, Partai EMAS, Partai PRIMA, Partai UKM, Partai Nusantara, dan lain-lain.
Beberapa partai politik baru yang disebutkan di atas, belum tentu semua lolos verifikasi KPU dan menjadi kontestan Pemilu 2024. Mungkin saja beberapa diantaranya tidak memenuhi persyaratan administrasi sehingga tidak lolos verifikasi administrasi dan oleh karenanya tidak bisa menjadi kontestan Pemilu 2024.
Diantara partai politik baru yang banyak dibicarakan orang dan diprediksi akan mendapat suara yang cukup banyak ada dua, yaitu Partai Gelora dan Partai Ummat. Kedua partai politik baru itu lebih populer dari partai politik baru  lainnya karena faktor pendiri dan basis massa dari kedua partai politik itu.
Partai Gelora didirikan oleh Fahri Hamzah, Anis Matta, Mahfudz Siddiq, dan beberapa tokoh mantan PKS lainnya. Basis massanya juga sudah jelas, yakni sebagian (besar?) dari para pemilih PKS karena memang Partai Gelora bisa dianggap pecahan dari PKS.