Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Greysia/Apriyani Lengkapi Koleksi Medali Emas Olimpiade Cabang Bulutangkis Indonesia

2 Agustus 2021   23:49 Diperbarui: 3 Agustus 2021   16:05 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan  ganda putri Greysia/Apriyani mengecup medali emas  yang diraihnya di Olimpiade Tokyo (sumber : kompas.com)

Senin siang (02/08) seluruh rakyat Indonesia bersuka cita pasca pasangan ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil mengalahkan pasangan ganda putri Tiongkok Chen Qingchen/Jia Yifan di babak final cabang bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020. Artinya pasangan Greysia/Apriyani berhasil meraih medali emas.

Greysia/Apriyani mengalahkan Qingchen/Yifan dua set langsung. Set pertama Greysia/Apriyani menang 21-19 dan di set kedua menang 21-15.

Keberhasilan Greysia/Apriyani memenangi final ganda putri sebenarnya agak di luar dugaan. Sebab Greysia/Apriyani merupakan pemain non unggulan. Sementara pasangan Qingchen/Yifan sendiri merupakan unggulan kedua.

Selain itu sepanjang mengikuti Olimpiade, belum ada satu pun pasangan ganda putri Indonesia yang berhasil masuk final dan mendapatkan medali emas. Pencapaian paling tinggi pasangan ganda putri Indonesia di Olimpiade adalah sampai babak perempat final.

Di Olimpiade Barcelona 1992 ketika cabang bulu tangkis dipertandingkan secara resmi untuk pertama kalinya, pasangan ganda putri Indonesia Finarsih/Lili Tampi hanya mampu sampai perempat final. Pasangan ganda putri Indonesia lainnya Erma  Sulistyaningsih/Rosiana Tendean bahkan rontok di babak pertama.

Di Olimpiade Atlanta 1996, pasangan ganda putri Indonesia yang masih diwakili Finarsih/Lili Tampi bahkan hanya mampu sampai babak kedua. Mereka tidak bisa berbuat banyak.

Di Olimpiade Sydney 2000, pasangan ganda putri Indonesia Eti Gunawan/Cynthia Tuwankotta juga tak mampu melaju ke semifinal. Mereka harus terhenti di perempat final.

Di Olimpiade Athena 2004, pasangan ganda putri Indonesia Jo Novita/Lita Nurlita tidak bisa berbuat banyak. Mereka terhenti di babak kedua.

Di Olimpiade Beijing 2008, pasangan ganda putri Indonesia Lilyana Natsir/Vita Marissa Lita Nurlita lebih tidak beruntung lagi. Mereka harus terhenti di babak pertama.

Di Olimpiade London 2012, pasangan ganda putri Indonesia Meiylana Jauhari/Greysia Polii bahkan mengalami nasib nahas. Mereka bersama pasangan Cina dan Korea Selatan didiskualifikasi karena dianggap sengaja kalah dan tidak memberikan yang terbaik di lapangan.

Kemudian di Olimpiade Rio 2016, pasangan ganda putri Indonesia Nitya Krishinda/Greysia Polii juga belum mampu menembus semi final. Di perempat final mereka kalah dari pasangan Cina Tang Yuanting/Yu Yang dua set langsung, 21-11 dan 21-14.

Oleh karena itu tidak mengherankan ketika pasangan ganda putri Indonesia Greysia/Apriyani masuk ke semi final dan kemudian terus sampai ke final, euforia masyarakat Indonesia dan insan bulu tangkis sangat terasa. Sebab Greysia/Apriyani telah melampaui pencapaian pasangan ganda putri Indonesia sebelumnya.

Pencapaian pasangan ganda putri Indonesia Greysia/Apriyani di Olimpiade Tokyo merupakan sejarah emas bagi bulu tangkis Indonesia. Selain karena Indonesia baru pertama kali mendapatkan medali emas dari nomor ganda putri, juga hal itu melengkapi koleksi medali emas olimpiade dari empat nomor bulu tangkis lainnya.

Sebagaimana diketahui bahwa di ajang olimpiade cabang bulu tangkis ada lima nomor yang dipertandingkan. Tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.

Indonesia pernah meraih medali emas olimpiade dari nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, dan ganda campuran. Sementara dari ganda putri Indonesia sama sekali belum sekali pun mendapatkan medali emas.  

Di nomor tunggal putra dan tunggal putri Indonesia bahkan menjadi pelopor peraih medali emas di olimpiade. Hal itu ketika tunggal putra Indonesia Alan Budi Kusuma dan tunggal putri Indonesia Susi Susanti berhasil menyabet medali emas di Olimpiade Barcelona 1992.

Selain Alan Budi Kusuma, pemain tunggal putra Indonesia lainnya Taufik Hidayat juga pernah meraih medali emas di ajang olimpiade. Taufik Hidayat berhasil mendapatkan medali emas di Olimpiade Athena 2004.

Kemudian di nomor ganda putra, Indonesia juga pernah mendapatkan medali emas olimpiade. Pasangan ganda putra Indonesia Ricky Subagja/Rexy Mainaki mendapatkannya di Olimpiade Atlanta 1996.

Selain pasangan ganda putra Ricky Subagja/Rexy Mainaki, pasangan ganda putra Indonesia lainnya yang pernah meraih medali emas olimpiade adalah Tony Gunawan/Candra Wijaya dan Markis Kido/Hendra Setiawan.

Pasangan Tony Gunawan/Candra Wijaya meraih medali emas di Olimpiade Sydney 2000. Sementara itu pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan meraih medali emas di Olimpiade Beijing 2008.

Sedangkan di nomor ganda campuran, Indonesia pernah meraih medali emas di Olimpiade Rio 2016. Indonesia mendapatkannya melalui pasangan Tontowi Ahmad/Lilyna Natsir.

Keberhasilan pasangan Greysia/Apriyani meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 dari nomor ganda putri benar-benar telah melengkapi koleksi emas olimpiade Indonesia dari cabang bulu tangkis.

Kalau sebelumnya Indonesia baru mengoleksi medali emas olimpiade dari empat nomor cabang bulu tangkis, tapi setelah pasangan Greysia/Apriyani berhasil meraih medali emas dari nomor ganda putri, koleksi medali emas olimpiade Indonesia menjadi lengkap.

Kini Indonesia telah berhasil mengoleksi medali emas olimpiade dari semua nomor cabang bulu tangkis. 

Dalam hal  ini Indonesia telah sejajar dengan Cina yang sudah lebih dulu berhasil mengoleksi medali emas olimpiade dari semua nomor cabang bulu tangkis.        

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun