Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kersen, Tumbuhan Kenangan Masa Kecil yang Kaya Manfaat

1 Agustus 2021   13:31 Diperbarui: 5 Agustus 2021   18:03 1528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah kersen yang masih mentah, agak matang, dan sudah matang (dok.pri)

Bagi saya, ketika mendengar kata "kersen" langsung teringat masa kecil dulu. Saya ingat bagaimana dulu "berjuang" saling berebut dengan sesama teman untuk mendapatkan satu dua buah kersen yang telah matang.

Kadang kita beradu ketajaman dan kejelian pandangan mata mencari buah kersen yang "pintar bersembunyi" di balik dedaunannya yang hijau dan rindang. Setelah kita menemukan ada buah kersen yang matang, kita segera mencari galah atau memanjat pohon kersen untuk mengambil buah kersen yang matang itu.

Pohon kersen yang tidak terlalu besar di pinggir kali atau di halaman rumah pun terlihat "licin" karena sering dipanjat anak-anak. Maklum setiap waktu anak-anak selalu datang penasaran untuk mencari buah kersen yang sudah matang (lagi).

Buah kersen memang disukai hampir semua anak-anak. Hal itu karena buah kersen rasanya manis dan aromanya harum. Walau pun ukurannya kecil tapi selalu ngangenin bagi  anak-anak.   

Itu kenangan masa kecil saya dulu. Hal yang sama, yang saya alami dulu itu mungkin dialami pula oleh mereka yang pernah tinggal di daerah yang ada atau banyak tumbuh pohon kersen.

Dulu saya hanya tahu buah kersen itu enak dan manis. Saya belum tahu bahwa ternyata buah kersen banyak guna dan manfaatnya untuk kesehatan. Bahkan tidak hanya buah kersen yang kaya manfaat, termasuk juga bunga dan daunnya.

Kersen termasuk tumbuhan liar. Dalam istilah sunda, disebut tumbuhan "jorok" atau "badeur". Artinya bisa tumbuh dengan mudah di mana saja tanpa sengaja ditanam.

Kersen bisa tumbuh sendiri di kebun, pinggir kali, pinggir jalan, halaman rumah, di lahan-lahan kosong, atau di tempat lainnya. Kersen bisa tumbuh dengan subur di tempat-tempat itu tanpa dipelihara, disiram dan dikasih pupuk, misalnya.

Kersen memiliki nama ilmiah muntingia calabura. Selain kersen, di Indonesia tumbuhan ini disebut juga cery, seri, talok, baleci, keres, atau keresen.

Di banyak negara kersen dikenal dengan nama yang berbeda-beda. Seperti datiles, aratiles, manzanitas (Filipina), khoom somz, takhob (Laos), takhop farang (Thailand), krakhob barang (kamboja), kerukup siam (Malaysia), capulin blanco, cacaniqua, nigua, niguirito (Spanyol), Jamaican Cherry, Singapore  Cherry, dan Panama Berry (Inggris).

Pohon kersen yang tumbuh di pinggir kali (dok.pri) 
Pohon kersen yang tumbuh di pinggir kali (dok.pri) 

Pohon kersen memiliki ciri-ciri yang khas mudah dikenali. Secara fisik, pohon kersen pada umumnya memiliki tinggi antara 3-6 meter. Namun ada juga pohon kersen yang tingginya mencapai sampai 12 meter.

Posisi cabang-cabang pohon kersen mendatar, menggantung di ujungnya, membentuk naungan yang rindang. Sedangkan ranting-ranting memiliki semacam rambut halus bercampur dengan rambut kelenjar.

Daun-daun pohon kersen memiliki tulang yang menyirip, di bagian tengahnya terdapat vena daun. Kersen memiliki permukaan daun yang keset dengan tambahan semacam rambut-rambut halus di permukaannya.  

Bunga Kersen (dok.pri) 
Bunga Kersen (dok.pri) 

Kersen memiliki bunga berwarna putih, berisi 1-5 kuntum, terletak di ketiak agak di sebelah atas tumbuhnya daun. Bunga kersen yang mekar menonjol keluar, ke atas helai-helai daun, namun setelah menjadi buah menggantung ke bawah, tersembunyi di bawah helai daun.

Buah kersen ditopang oleh tangkai dengan panjang 1-2 cm. Sementara ukuran diameter buah kersen sendiri kurang lebih 1 cm.

Buah kersen yang masih mentah berwarna hijau. Setelah agak matang berubah menjadi kekuning-kuningan. Setelah buah kersen benar-benar matang, warnanya menjadi merah terang.

Kersen berbunga dan berbuah tidak mengenal musim. Kersen berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Oleh karena itu tidak aneh jika buah kersen bisa dipetik kapan saja, sepanjang waktu.

Pohon kersen yang tumbuh di kebun (dok.pri) 
Pohon kersen yang tumbuh di kebun (dok.pri) 

Di balik rasanya yang manis dan menyegarkan, buah kersen memiliki segudang manfaat. Dikutip dari berbagai sumber, ada banyak manfaat buah kersen untuk kesehatan.

Buah kersen bermanfaat antara lain untuk mengobati asam urat, diabetes, meredakan gejala flu, meredakan sakit  kepala, mengatasi infeksi, anti tumor, pembunuh mikroba, dan sebagai anti bakteri atau anti septic.

Selain itu buah kersen juga bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kadar kolesterol dalam darah, meningkatkan daya tahan tubuh, mengatasi kejang atau kaku di bagian saluran pencernaan akibat gastritis dan diare, mengatasi radang, dan lain-lain.

Sementara itu  daun kersen juga mengandung banyak manfaat untuk kesehatan. Daun kersen dapat diolah menjadi seperti teh.

Caranya mudah. Daun kersen dikeringkan. Setelah kering, kemudian daun kersen seduh dengan air panas. Air seduhan daun kersen akan berwarna kecoklatan mirip warna seduhan air teh.

Bagi penderita hipertensi, air seduhan daun kersen tersebut dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Caranya, air seduhan daun kersen diminum dua kali dalam sehari.

Selain beberapa manfaat yang telah disebutkan tersebut, tentu masih ada lagi manfaat lain dari buah dan daun kersen. Ahli pengobatan herbal pasti memiliki referensi yang cukup banyak tentang hal itu. Kersen memang tumbuhan yang  kaya manfaat.

#kersen

#kaya manfaat

#masakecil

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun