Semasa kecil dulu saya tinggal dekat aliran sungai terpanjang dan terbesar di tatar Pasundan, Jawa Barat, yakni sungai Citarum. Jarak rumah dengan aliran sungai Citarum sekira satu kilo meter.
Sungai Citarum memiliki banyak cerita bagi saya dan anak-anak seusia saya dulu. Termasuk bagi para orang tua dan penduduk setempat.
Bagi sebagian penduduk sungai Citarum menjadi tempat mencari nafkah. Ada yang menjadikan sungai Citarum sebagai tempat mencari ikan. Ada juga sebagian lagi yang memanfaatkan sungai Citarum untuk jasa penyeberangan.
Tatkala musim kemarau panjang tiba, sungai Citarum menjadi tempat alternatif bagi penduduk sekitar untuk memenuhi kebutuhan akan air, baik untuk mandi atau mencuci pakaian. Dalam situasi itu pinggiran sungai Citarum sangat ramai dan meriah bak pasar kaget, dipenuhi orang-orang yang mandi atau mencuci pakaian. Â
Selain itu ketika musim kemarau panjang, sungai Citarum juga menjadi tempat rekreasi air gratis bagi penduduk setempat, khususnya anak-anak. Mereka berenang, berarung jeram menggunakan ban dalam mobil bekas, atau hanya sekedar berendam di antara bebatuan yang ada di aliran sungai.
Tapi itu dulu sewaktu aliran sungai Citarum belum dijadikan waduk (PLTA) Cirata. Kini, setelah sungai Citarum dijadikan waduk Cirata ceritanya menjadi jauh berbeda.
Aliran sungai Citarum yang melewati wilayah kami (perbatasan Kabupaten Cianjur-Kabupaten Bandung Barat) sekarang sudah tidak ada lagi, berubah menjadi genangan waduk Cirata. Bahkan sebagian pemukiman penduduk sekitar aliran Sungai Citarum pun "tenggelam" karena menjadi bagian dari waduk Cirata.
Namun hal itu tidaklah masalah. Sebab dengan hadirnya waduk Cirata di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, kehidupan ekonomi dan sosial penduduk sekitar menjadi relatif lebih baik. Selain itu waduk Cirata juga memberi manfaat yang sangat besar bagi jutaan orang lainnya.
Waduk Cirata dibangun antara tahun 1983-1988. Pusat waduk atau bendungan berada di Desa Ciroyom, Kecamatan Cipendeuy, Kabupaten Bandung Barat.
Waduk Cirata melingkupi tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Cianjur. Namun genangan air waduk Cirata terluas berada di Kabupaten Cianjur.