Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kaum Hedon Tak Akan Menyukai Peribahasa Ini

12 Juni 2021   13:53 Diperbarui: 12 Juni 2021   14:02 1446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi sikap hedon, pesta kolam renang di Wuhan saat masih pandemi (sumber : kompas.com)

Peribahasa yang dimaksud adalah "berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian".  

Peribahasa di atas memberikan gambaran atau nasehat bahwa dalam hidup perlu berjuang terlebih dahulu. Tak ada sesuatu yang diperoleh dengan cuma-cuma tanpa berjuang terlebih dahulu.

Jelas, peribahasa tersebut tidak cocok bagi kaum hedon. Peribahasa tersebut bahkan sangat kontradiksi dengan pandangan hidup atau filosofi kaum hedon.

Kaum hedon senantiasa menginginkan dan mencari kebahagiaan, kesenangan, atau kenikmatan materi dengan mudah. Jargon berikut mungkin salah satu contoh bagaimana prinsip, pandangan hidup atau filosofi kaum hedon.

Kecil dimanja
Muda foya-foya
Tua kaya raya
Mati masuk surga

Jargon itu sesugguhnya bisa dimentahkan. Cukup dengan menambahkan kalimat "mana ada?" di bawahnya, sehingga menjadi :

Kecil dimanja
Muda foya-foya
Tua kaya raya
Mati masuk surga
(Mana ada?)

Kita hidup di dunia nyata, bukan hidup di dunia sulap. Dalam mendapatkan sesuatu harus dengan usaha dan upaya. Tidak seperti di dunia sulap, cukup hanya dengan mengatakan "sim salabim".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun