Performa Chelsea musim ini tidaklah istimewa, walau pun tidak pula bisa dibilang buruk. Faktanya Chelsea mampu menjadi finalis Liga Champions UEFA. Sementara di Liga Utama Inggris (Premier League) kendati terseok-seok, tapi masih ada harapan masuk di zona Liga Champions UEFA.
Salah satu faktor penyebab kurang impresifnya performa Chelsea adalah kurang tajamnya pemain depan mereka. Timo Werner dan Kai Havertz yang didatangkan dari Bundesliga dengan harga mahal dan digadang-gadang akan menjadi penyerang haus gol, ternyata belum mampu memberikan kontribusi sesuai ekspektasi.
Sementara pemain depan lain Olivier Giroud dan Tammy Abraham, keduanya kurang mendapatkan kepercayaan dari sang pelatih, Thomas Tuchel. Olivier Giroud dan Tammy Abraham lebih sering menjadi penghangat bangku cadangan.
Tak mengherankan jika kemudian ada rumor Olivier Giroud dan Tammy Abraham akan hengkang dari Stamford Bridge. Keduanya sudah kurang kerasan dan kurang lagi dibutuhkan. Padahal sewaktu Chelsea ditangani oleh Frank Lampard, Olivier Giroud dan Tammy Abraham sering dimainkan dan sering pula mencetak gol. Â
Masalah tersebut memang tergantung kebijakan pelatih. Frank Lampard dan Thomas Tuchel adalah dua orang pelatih yang memiliki kebijakan berbeda. Frank Lampard memiliki kebijakan merotasi para pemain sehingga memiliki jam bermain cukup banyak. Sementara Tuchel tidak seperti Lampard.
Terlepas dari, apakah Olivier Giroud dan Tammy Abraham jadi hengkang atau tidak, lini depan Chelsea harus segera dibenahi. Chelsea tidak bisa mengandalkan Timo Werner dan Kai Havertz yang masih tampil angin-anginan.
Oleh karena itu Chelsea bersiap membenahi lini depannya dengan mendatangkan beberapa penyerang top haus gol. Lionel Messi (Barcelona), Harry Kane (Tottenham Hotspur), Erling Haaland (Borussia Dortmund), Sergio Aguero (Manchester City), Paulo Dybala (Juventus), adalah beberapa penyerang yang masuk radar Chelsea. Â
Tidak hanya nama-nama di atas, Chelsea juga bermaksud "memulangkan" dua penyerang yang dulu sempat mereka buang. Kedua pemain itu adalah Mohammad Salah (Liverpool) dan Romelu Lukaku (Inter Milan).
Diantara nama-nama di atas, Harry Kane dan Erling Haaland adalah dua nama prioritas yang menjadi incaran Chelsea. Namun ada rumor terbaru menyebutkan, Chelsea mundur dari persaingan untuk mendapatkan Harry Kane dan Erling Haaland.
Menurut laporan Express seperti dikutip indosport.com (20/05), mundurnya Chelsea dari persaingan untuk mendapatkan Harry Kane dan Erling Haaland dilatarbelakangi oleh rekomendasi Tuchel. Tuchel lebih menginginkan Chelsea memburu predator Bundesliga milik Bayern Munchen, Robert Lewandowski.
Namun bisa saja rumor mundurnya Chelsea dari persaingan untuk mendapatkan Harry Kane dan Erling Haaland adalah bagian dari strategi Chelsea supaya para peminat kedua pemain itu lengah. Sebab Harry Kane dan Erling Haaland merupakan dua pemain yang sangat diinginkan bos Chelsea, Roman Abramovich. Â
Biasanya kalau bos Chelsea itu sudah mengincar pemain, ia akan terus memburunya. Bagi Abramovich, harga mahal bukan masalah. Demi pemain idamannya Abramovich tak segan-segan menggelontorkan dana besar.
Baik Harry Kane, Erling Haaland, atau pun Robert Lewandowski, ketiganya memiliki kualitas yang sepadan. Hal yang membedakan ketiganya hanyalah "jam terbang" alias pengalaman.
Bicara pengalaman diantara ketiganya, Robert Lewandowski merupakan pemain yang paling berpengalaman dibanding Haaland atau Kane. Mungkin karena alasan itulah yang membuat Tuchel merekomendasikan Lewandowski sebagai incaran prioritas Chelsea.
Seandainya saja Chelsea bisa mendapatkan dua dari tiga pemain itu, akan sangat luar biasa bagi Chelsea. Lini depan Chelsea akan menakutkan bagi tim lawan.
Bayangkan saja, Harry Kane adalah top skor Liga Utama Inggris saat ini. Robert Lewandowski juga top skor Bundesliga. Sementara Erling Haaland merupakan top skor Liga Champions UEFA musim ini.
Duet Harry Kane-Erling Haaland, Harry Kane-Robert Lewandowski, atau Erling Haaland-Robert Lewandowski bisa menjadi duet maut bagi Chelsea. Masalah lini depan Chelsea yang melempem mungkin akan teratasi. Â
Namun jika hal itu terjadi, bisa jadi akan menjadi kabar buruk bagi Timo Werner dan Kai Havertz. Kalau pun tidak dijual, bukan tidak mungkin kedua pemain Jerman itu akan lebih banyak duduk di bangku cadangan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H