Sejak dulu ketika masih anak-anak hingga kini ketika sudah bukan anak-anak lagi, saya selalu terkesan dengan tokoh fiktif nan populer dari tatar Sunda bernama Si Kabayan. Membaca buku atau mendengarkan cerita mengenai Si Kabayan selalu menarik dan menghadirkan keceriaan.
Si Kabayan adalah tokoh fiktif asal tatar Sunda yang digambarkan sebagai orang yang malas, lugu, sekaligus lucu. Namun di sisi lain, Si Kabayan sering dipandang sebagai tokoh fiktif yang cerdas dan inspiratif. Â
Si Kabayan adalah sosok yang nothing to lose. Dalam situasi dan kondisi apa pun, Si Kabayan senantiasa memandang hidup dengan "ringan" dan optimis. Keseharian hidup Si Kabayan penuh keceriaan dan tidak dibebani hiruk pikuk kehidupan.
Dalam kalimat lain Si Kabayan bisa disebut sebagai orang yang tidak pernah mengeluh ketika menghadapi situasi dan kondisi yang sulit atau tidak diinginkan. Sebaliknya Si Kabayan tidak euforia dalam situasi dan kondisi yang menguntungkan atau menyenangkannya.
Si Kabayan adalah "manusia merdeka" dan "manusia apa adanya". Ia tidak terikat atau bisa "didikte" oleh kehidupan. Si Kabayan bukanlah "manusia pencitraan".
Si Kabayan senantiasa jujur terhadap keadaan dan terhadap diri sendiri. Kalau Si Kabayan menyukai sesuatu, ia katakan suka. Sebaliknya kalau Si Kabayan tidak menyukai sesuatu, ia katakan tidak suka.. Si Kabayan bukanlah "manusia munafik".
Si Kabayan memang tokoh fiktif, namun secara tidak langsung memberikan pesan moral kepada banyak orang bagaimana seharusnya menghadapi kehidupan. Dalam prinsip hidup Si Kabayan, hidup jangan dibawa susah, nikmati saja.
Akan tetapi hal yang disukai banyak orang dari Si Kabayan bukan pesan moralnya, melainkan keluguan dan kelucuannya. Mungkin hanya sedikit orang yang mau dan mampu mengambil pesan moral dari tokoh fiktif  Si Kabayan ini.
Di kalangan masyarakat Sunda sendiri, hal yang menonjol dari Si Kabayan adalah keluguannya. Sehingga tidak aneh jika ada orang yang lugu dan melakukan hal-hal konyol ada ungkapan "Siga Si Kabayan wae" (Kayak Si Kabayan saja).
Oleh karena itu Doel Soembang, seorang budayawan dan seniman Sunda menepis anggapan bahwa Si Kabayan adalah representasi orang Sunda secara keseluruhan. Dalam salah satu bait lagunya Doel Soembang mengatakan bahwa "Si Kabayan urang Sunda, tapi urang Sunda lain Si Kabayan".
Arti dari bagian lagu Doel Soembang di atas adalah, " Si Kabayan memang orang Sunda, tapi orang Sunda bukanlah Si Kabayan". Dalam hal ini Doel Soembang secara jelas menolak jika Si Kabayan dianggap representasi orang Sunda secara keseluruhan. Maksudnya, Doel Soembang tidak mau jika orang Sunda dikesankan sebagai orang yang lugu dan konyol.