Mereka pemurah di bulan Ramadan, tetapi menjadi pemarah di luar bulan Ramadan. Mereka baik hati di bulan Ramadan, tapi menjadi busuk hati di luar bulan Ramadan. Â Mereka menjadi sosok yang manis di bulan Ramadan, tapi menjadi sosok yang sinis di luar bulan Ramadan.
Mereka "pahlawan" di bulan Ramadan, tapi menjadi "bajingan" di luar bulan Ramadan. Mereka donatur di bulan Ramadan, tapi menjadi koruptor di luar  bulan Ramadan. Dan sebagainya.
Intinya mereka menjadi sosok berbeda dengan sosok ketika mereka berada di bulan Ramadan. Berarti bagi mereka, latihan-latihan kebaikan yang dilakukan selama bulan Ramadan tidak berbekas bagi jiwanya.
Oleh karena itu konsistensi adalah kata kunci yang sangat penting diperhatikan umat Islam yang sudah ditempa dengan banyak melakukan latihan kebaikan selama bulan Ramadan. Konsistensi atau dalam bahasa agamanya istiqomah, memang bukan hal yang mudah. Hal itu memerlukan niat yang kuat dan keteguhan hati.
Bulan Ramadan boleh berakhir, tapi melakukan kebaikan tidak boleh berakhir. Spirit kebaikan bulan Ramadan harus bisa mewarnai sebelas bulan lainnya. Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H