Selama bulan Ramadan, umat Islam sangat dianjurkan untuk melakukan banyak kebaikan. Baik yang bersifat vertikal (berhubungan dengan Tuhan) maupun yang bersipat horizontal (berhubungan dengan sesama makhluk).
Kebaikan yang bersifat vertikal, misalnya menjalankan ibadah puasa, shalat, membaca al-Qur'an, dan sebagainya. Sementara kebaikan yang bersifat horizontal misalnya berzakat, banyak berderma, peduli kepada sesama, tidak berbicara yang menyakitkan orang lain, menghargai perasaan orang lain, mengendalikan hawa nafsu, menahan amarah, dan  sebagainya.
Anjuran untuk melakukan banyak kebaikan di bulan Ramadan, tentu saja bertujuan agar umat Islam terbiasa berbuat baik dan menjadi pribadi yang lebih baik. Tidak hanya ketika berada di dalam bulan Ramadan, tapi juga setelah berada di luar bulan Ramadan.
Kalau dianalogikan, bulan Ramadan ibarat sebuah training center. Orang tidak hanya harus banyak berlatih di tempat training center semata, tapi juga menjalankan hasil latihan di luar tempat training center itu.
Sesungguhnya merupakan hal yang wajar dan normal, bahkan seharusnya jika orang banyak berlatih di tempat training center. Namun yang luar biasa adalah ketika orang itu mampu menerapkan dan menjalankan hasil latihannya di luar tempat training center.
Saat ini bulan Ramadan akan segera berakhir. Beberapa saat lagi akan berada di penghujung bulan Ramadan.
Hal itu bukan masalah, karena waktu memang terus berjalan sebagaimana seharusnya. Dalam sehari waktu berjalan selama 24 jam dan dalam setiap jam berjalan selama 60 menit. Â Â
Namun hal yang sepantasnya dipermasalahkan adalah konsistensi orang-orang yang sudah ditempa selama sebulan dengan berbagai latihan melakukan banyak kebaikan. Apakah mereka yang sudah ditempa selama sebulan penuh dengan berbagai latihan melakukan banyak kebaikan itu bisa konsisten melakukan hal yang sama di luar bulan Ramadan atau tidak?
Inilah challenge sesungguhnya bagi umat Islam yang telah menjalankan ibadah puasa dan sudah ditempa dengan berbagai latihan melakukan banyak kebaikan di bulan Ramadan. Banyak dari mereka yang tidak mampu memenuhi challenge tersebut.
Tidak sedikit dari mereka yang mampu menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh dan mampu melakukan banyak kebaikan di bulan Ramadan. Namun di luar bulan Ramadan, mereka tidak bisa melakukan hal yang sama.
Mereka menjadi "orang baik" hanya di bulan Ramadan saja. Sementara di luar bulan Ramadan mereka berubah menjadi sosok yang antagonis dan kontradiktif.