Menilik performa di Liga Utama Inggris, sejauh ini Manchester City relatif lebih baik  daripada Chelsea. Sampai pertandingan ke-34 Manchester City masih leading di posisi pertama, sementara Chelsea berada di posisi ke-4.  Â
Kalau ukurannya Liga Utama Inggris, Manchester City memang lebih unggul daripada Chelsea. Namun di final Liga Champions,  Manchester City adalah "pendatang  baru".
Manchester City baru musim ini akan merasakan mewahnya berada di partai puncak Liga Champions UEFA. Â Sementara bagi Chelsea, laga final nanti merupakan yang ketiga kalinya. Â Â
Chelsea bahkan pernah merengkuh trofi Liga Champions alias "Si Kuping Besar" pada musim 2011-2012 lalu. Waktu itu Chelsea berhasil mengalahkan Bayern Munchen 4-3 melalui drama adu penalti.
Artinya di Liga Champions, Chelsea lebih berpengalaman daripada Manchester City. Apakah itu artinya Chelsea akan mampu mengalahkan Manchester City di laga final Liga Champions nanti? Bisa ya, bisa tidak.
Walau pun Manchester City kalah pengalaman dari Chelsea di Liga Champions, bukan berarti The Citizen tidak punya kans juara. Malah bukan  tidak mungkin The Citizen akan jadi juara baru Liga Champions UEFA.
Kekuatan Manchester City saat ini tidak bisa dianggap enteng. Apalagi sang manajer Pep Guardiola cukup berpengalaman di Liga Champions. Pep Guardiola berhasil merengkuh "Si Kuping Besar" bersama  Barcelona sebanyak dua kali, yaitu pada musim 2008-2009 dan 2010-2011.
Jadi siapakah yang akan berhasil membawa pulang "Si Kuping Besar" di Ataturk Olympic Stadium nanti, Manchester City atau Chelsea? Siapa pun boleh memiliki prediksi. Namun jawaban pastinya nanti setelah wasit meniup peluit sebagai tanda akhir pertandingan. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H