Ridho Rahmadi kuliah di Czech Technical University in Prague, Republik Ceko dan di Johannes Kepler University Linz, Austria. Tahun 2012 Ridho berhasil meraih gelar master sekaligus dari dua universitas itu.
Tahun 2013 Ridho Rahmadi melanjutkan  studinya. Ia memperoleh beasiswa program doktoral (S3) di Radboud University Nijmegen, Belanda.
Melihat curriculum vitae Ridho Rahmadi memang cukup mentereng. Kalau disebut Ridho memiliki kemampuan akademis yang hebat dan wawasan yang luas memang sangatlah pantas. Â
Masalahnya, apakah Ridho Rahmadi cukup kompeten memimpin sebuah partai politik? Pertanyaan itu layak dikemukakan mengingat selama ini Ridho Rahmadi tidak pernah terdengar berkecimpung di dunia politik praktis. Â Â
Memimpin partai politik mungkin dibutuhkan pengalaman atau jam terbang yang cukup banyak. Kalau tiba-tiba menjadi ketua umum partai politik, apakah tidak akan ada semacam "kegagapan" ?
Bahkan jika dibandingkan dengan kakak ipar Ridho Rahmadi sendiri, yakni Hanafi  Rais, pengalaman atau jam terbang politik Ridho Rahmadi kalah jauh. Hanafi Rais sudah cukup matang sebagai politikus.
Artinya jika bicara kompetensi antara Ridho Rahmadi dengan Hanafi  Rais, sudah jelas lebih kompeten Hanafi Rais. Dengan kata lain Hanafi  Rais dari perspektif ini lebih layak menjadi ketua umum Partai Ummat daripada Ridho Rahmadi.
Namun itu amatan sederhana. Majelis Syuro Partai Ummat mungkin punya pertimbangan atau kalkulasi politik yang lebih detail ketika memasukkan nama Ridho Rahmadi sebagai calon (kuat) ketua umum Partai Ummat.
Kalau lah benar nanti Ridho Rahmadi menjadi ketua umum Partai Ummat, ada sedikit kesan "coba-coba" atau gambling dari Majelis Syuro Partai Ummat. Akan tetapi pasti semua telah diperhitungkan  dengan cermat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H